"Pondok Indah semula juga hanya bentangan kebun karet dan ladang kering. Citra Garden di Kalideres adalah sudut yang tak terjamah yang sering dibilang tempat jin buang anak. Dan Bintaro? siapa yang peduli dengan Bintaro sebelum kami membangun di sana. Semua bisa berubah," kenangnya.
Istilah jin buang anak juga muncul dalam kumpulan esai sejarah tentang Jakarta, Robinhood Betawi: kisah Betawi tempo doeloe tahun 2001.  "Kemang, pada masa Betawi tempo doeloe, dan ini menurut cerita orang-orang tua, merupakan daerah udik, yang ketika itu disebut Betawi pinggiran. Daerah ini, di samping penghasil buah-buahan, juga pusat usaha peternakan sapi," tulis sejarawan Betawi, Alwi Shahab.Â
Kemang tak lebih sebuah desa di Kelurahan Bangka. Tidak heran ketika 1960-an wartawan Antara M Nahar pindah ke Kemang, ia diolok kawan-kawannya, karena pindah ke Jalan Bangka. "Ngapain lu tinggal di tempat jin buang oplet,"Â begitu bunyi salah satu olok-olok itu," tulis Alwi yang dikutip dari Republika 11 Juni 2003.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H