Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jelang Revisi UU Penyiaran, Heboh Blur, KPI Tersandera?

26 Februari 2016   23:00 Diperbarui: 28 Februari 2016   14:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, ada apa dibalik isu sensor atau blur ?

Satu hal, dalam pidato kenegaraannya, Presiden Joko Widodo mengeluhkan tayangan yang tidak mendidik-patut didukung. Mumpung, jelang pembahasan rencana revisi Undang-Undang Penyiaran adalah semangat mendorong adanya penguatan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Selama ini, program tayang yang berbau kekerasan, tubuh molek perempuan, horor, dan mistis yang melukai akal sehat dapat terus tayang sebab fungsi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) hanya mampu memberikan sanksi administratif. 

Sepakat, jika pengukuhan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah memberikan fasilitas kewenangan atas izin siar. Sementara, selama ini, wewenang tersebut ada di tangan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebatas memberikan rekomendasi. Akibatnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak berwibawa di hadapan lembaga industri penyiaran. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun