Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novelius (9): Ketiduran

28 April 2016   08:24 Diperbarui: 28 April 2016   08:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oo, Risya maksudmu."

"Iya itu maksud saya."

“Ada di lantai dua, dia sedang bekerja. Ada urusan apa kamu dengan dia?”

“Ada yang mesti diurus bu. Makasih ya bu”

Dari pada ditanya macam-macam. Gue langsung taruh tas di loker dan menuju ke lantai atas. Entah kenapa, langkah ini lebih bersemangat dari biasanya.

Dimana kau bidadari? Pangeran sudah datang. Dimana kau bidadari?

Baru saja bidadari itu gue panggil-panggil. Dia sudah muncul dihadapan gue. Datang dengan menggunakan gaun putih yang indah. Berputar-putar. Ah sangat indahnya. Mahkotanya yang dihiasi mutiara menambah keanggunan bidadari. Entah kenapa hari ini dia terlihat sangat cantik. Atau memang setiap hari dia terlihat seperti ini.

“Wahai bidadari lihat apa yang pangeran bawa.”

“Kamu bawa apa pangeran?”

Kuambil kotak merah dari kantong pakaian kebesaran.

“Aku bawa cincin giok yang kuambil dari Sungai Krukut.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun