Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novelius (3)

19 Maret 2016   00:16 Diperbarui: 19 Maret 2016   16:28 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hah! Lompat.”

“Iya mbak lompat. Sini tasnya lempar ke saya dulu.”

Wanita itu berpikir sejenak. Kemudian  melemparkan tasnya dan saya tangkap dengan sempurna.

“Sekarang embaknya lompat.”

Wajahnya sedikit kaku. Mungkin dia sedang berpikir bagaimana caranya lompat.

“Saya tak berani mas, masnya saja yang lompat kesini.”

Lah bagaimana bisa, dia yang mau naik kapal. Malah aku yang harus lompat ke luar kapal.

“Lompat saja mba, tak apa, saya jaga.” Kalau mba kecebur, saya akan biarin, hihihi.

“Jagain ya mas.” pinta mba itu kepadaku.

Perempuan itu mengambil langkah mundur. Kemudian berlari dan melompat. Buk. Perempuan itu berhasil melompat dan tubuhnyamendarat dengan sempurna di badanku. Tepatnya diatas badanku.

Kapal bergoyang, namun berhasil menyeimbangkan dirinya kembali. Orang-orang sekitar memberikan tepukan. Bagaikan adapangeran yang berhasil menyelematkan seorang putri. Kami saling menatap sekilas. Matanya yang kecoklatan memberikankehangatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun