Pertarungan lawas antara Xu Xiaodong dan Wei Lei yang banyak beredar di YouTube ini terlihat sangat singkat. Dalam hitungan 20 detik Xu mampu menumbangkan Wei Lei dengan mudah.
Master Tai Chi itu tak berdaya. Ia sempoyongan, lalu oleng ketika pukulan Xu bertubi-tubi mendarat di wajahnya. Serangan terus dilakukan Xu hingga Wei Lei tersungkur di atas matras. Wasit kemudian menghentikan pertarungan, setelah Wei Lei dihabisi Xu secara brutal.
Rupanya, pertarungan itu menjadi awal keterpurukan Xu. Ia diteror dengan kekerasan verbal oleh pihak tertentu. Media China menggambarkan Xu sebagai sosok yang menodai kultur budaya China menggunakan ideologi barat melalui MMA.
Serangan terhadapnya teramat masif. Istri Xu diteror, diancam akan dibunuh. Keluarga Xu berada dalam penderitaan berkepanjangan.
Kehidupannya kian miris setelah pemerintah China memberikan sanksi sosial kredit yang terkait dengan perekonomian Xu.
Sistem sosial kredit China berkaitan dengan aset dan kredit seseorang. Kredit merupakan penilaian kata yang janjikan. Semakin tinggi kredit seseorang, semakin tinggi nilai janji ini. Sementara Xu, ditempatkan di level terendah.
Melalui teknologi Artificial Intelligence (AI), wajah Xu telah dibidik dan ditandai sebagai orang yang terkena sanksi sosial. Akses geraknya penuh pembatasan.
Aktivitas Xu dimonitor dan tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas umum termasuk moda transportasi. Konsumsi jaringan internet bukan hanya dikurangi, juga diblok.
Tujuan Xu membongkar bela diri palsu berujung hinaan. Meski ia dibatasi untuk bertarung, Xu juga tidak diperbolehkan memperlihatkan wajah aslinya. Ia harus menggunakan cat wajah dan menambahkan nama belakangnya menjadi "Xu Xiaodong semangka".
Pasti ini sangat menyakitkan buatnya.
***