Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenakalan Pelajar : Langkah Solutif, Konkrit, Komprehensif dan Integratif

26 Januari 2025   21:49 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan pada Pelajar yang Konkrit, Komprehensif dan Integratif (Kompas.com)

Lembaga Pendidikan

Selain pendidikan yang terintegrasi daalm mata pelajaran dan ekstrakurikuler sesuai minat bakat siswa yang biasanya diikuti hanya sebagian siswa saja yang berpredikat baik. Diperlukan pula program-program khusus sekolah dari tingkat dasar agar bisa mengakomodir siswa yang justru memerlukan perhatian dan penanganan lebih. Baik itu penanganan psikologis ataupun memfasilitasi siswa dalam program terapan yang bersifat wajib. 

Program yang dilaksanakan bisa melibatkan pihak lain seperti TNI/Polri, Dinas Sosial, ataupun lembaga lain sesuai bidang yang diperlukan,

Institusi Keamanan TNI/Polri

Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan institusi keamanan harus dilakukan secara kontinyu, mendalam dan terpadu. Siswa pada usia remaja tidak akan cukup dan kurang menerima jika hanya mendapat asupan sosialisasi edukasi saja. Bekerja sama dengan sekolah pihak TNI/Polri bisa melakukan terobosan program yang berkaitan dengan kedisiplinan dan pembentukan karakter. Mengikuti kegiatan TNI/Polri, Pendidikan Bela Negara, memberikan pendidikan khusus, program pencegahan dan penangkalan serta program lainnya.

Orang Tua, Pemuka Agama, Masyarakat, dan Lingkungan

Orang tua dan warga masyarakat serta lingkungan tidak bisa melepaskan tanggungjawab pendidikan pada sekolah saja. Siswa berada di sekolah hanya beberapa jam saja, faktor lingkungan cukup dominan mempengaruhi pelajar. Sangat miris jika seorang guru yang sadeng mendidik anak malah dilaporkan orang tua siswa pada kepolisian. Ada sesuatu yang tidak berjalan dalam proses integrasi pembelajaran. Perlu kesepakatan bersama antara sekolah, TNI/Polri dan orang tua serta masyarakat untuk membatasi ruang gerak siswa dari perilaku negatif. 

Orang tua, pemuka agama dan lingkungan dapat membuat langkah kesepakatan dalam bentuk kegiatan keagamaan sebagai penguatan diri terhadap akhlak agama sebagai perilaku hidup.

Demikian juga media online yang saat ini tidak bisa dihindari, Pemerintah harus membuat regulasi yang bisa membatasi pelajar dari akses informasi yang berpotensi pada penyalahgunaan dan perilaku negatif siswa.

Pendidikan yang dilaksanakan dari tingkat dasar sampai menengah, tidak hanya dilaksanakan secara internalisasi konsep dan program semata, namun juga perlu langkah pembelajaran dan terobosan nyata secara praktek yang diikuti tidak hanya siswa yang memiliki minat bakat saja, namun juga harus bisa mengakomodir semua siswa yang justru berpotensi melakukan tindakan negatif.

Pendidikan dan pembinaan yang dilakukan harus konkrit komprehensif dan integratif yang disepakati semua fihak untuk membatasi ruang gerak siswa dari perilaku negatif dan memaksimalkan waktu siswa dengan berbagai kegiatan dan memiliki karakter positif yang bernilai nyata dari Pancasila demi bekal masa depannya, semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun