Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru - Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenakalan Pelajar : Langkah Solutif, Konkrit, Komprehensif dan Integratif

26 Januari 2025   21:49 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan pada Pelajar yang Konkrit, Komprehensif dan Integratif (Kompas.com)

Bentuk agresivitas yang ada pada siswa yang terlibat saling mempengaruhi. Agresivitas situasional dapat mempengaruhi bentuk agresivitas individual. situasi lingkungan yang keos dapat diimitasi oleh pelaku kenakalan. Kemudian keputusan untuk melakukan tawuran dipengaruhi pula oleh pola pikir yang tumbuh dan berkembang akibat dari fenomena yang diimitasi tersebut.

Perspektif Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses panjang untuk menjadikan manusia Indonesia memiliki intelektualitas tinggi, beradab dan berkarakter Indonesia. Melalui proses pendidikan terjadi pengintegrasian keilmuan dan karakter yang yang akan menghasilkan generasi yang diharapkan. Pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan berkarakter, karena digunakan untuk membentengi moralitas pelajar agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Namun proses pendidikan akan dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya budaya, sosial, biaya, sumber daya manusia, dan lain- lain.

Kenakalan pelajar tidak dapat terlepas dari tanggung jawab dunia pendidikan, karena siswa yang terlibat berada pada masa pendidikan. Pendidikan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi dilakukan pula di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sehingga pendidikan merupakan tangung jawab bersama, dimana di lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab guru; di lingkungan keluarga merupakan tanggung jawab keluarga; dan di lingkungan masyarakat tanggung jawab masyarakat.

Fenomena kenakalan pelajar merupakan pukulan yang sangat berat, sehingga sangat memprihatinkan dunia pendidikan (kpai.go.id). Pendidikan merupakan pragmatisme yang berjiwa hedonis. Demikian pula terdapat pengelompokan pendidikan, dimana ada kelas-kelas tertentu yang penghuninya juga dari kalangan tertentu. Terdapat pencitraan dan kastanisasi pendidikan (Kompas, 29/10/2012), yang dapat mempengaruhi kondisi dan situasi proses pembelajaran bagi siswa. Siswa merasa dipilih-pilih untuk menduduki kelas tertentu.

Akibatnya terdapat penggolongan antara siswa, yang akan melahirkan gab di antara mereka, sehingga muncul preman-preman di sekolah yang terkastanisasi. Di sekolah sebaiknya diciptakan tanpa kastanisasi dan generasi yang cinta damai.

Peran guru dan pemerintah sebagi penentu kebijakan sangat signifikan. Guru sebagai implementor dari kebijakan yang diciptakan oleh eksekutif, peran guru tidak hanya sekedar transfer of knowledge, namun lebih dari itu yaitu mendidik moral bangsa. Selain melalui pendidikan berkarakter, moral bangsa dapat dibentuk melalui modul pendidikan yang berisi nilai dasar perdamaian.

Lingkungan sekitar harus mendukung proses pendidikan dengan memberikan contoh atau tauladan yang baik, sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi proses pendidikan.

Namun sekarang ini, tauladan yang baik sangat minim, seperti maraknya korupsi di tingkat eksekutif, legislatif dan yudikatif, perilaku negatif selebritis, komunikasi terbuka dan bebas media online, kasus narkoba, kekerasan dan sebagainya, dapat mempengaruhi perilaku siswa. Peran guru disekolah, mass media, keluarga, TNI/Polri dan semua pihak sangat membantu dalam keberhasilan proses pendidikan siswa.

Upaya Solutif, Konkrit, Komprehensif dan Integratif

Sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan kementerian pendidikan melalui berbagai kurikulum, program sekolah yang berkaitan dengan kedisiplinan, karakter dan sebagainya untuk mengedukasi siswa menjadi generasi muda yang diharapkan. Begitu juga dengan TNI/Polri sebagai institusi keaamana serta orang tua dan masyarakat. Namun sepertinya masih banyak hal yang belum terlaksana secara integratif dan komprehensif. Perlu penekanan dan penanganan secara lebih dalam lagi demi menyelamatkan generasi muda kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun