Keajaiban Afirmasi
Anda mungkin sudah tahu namanya law of attraction atau hukum tarik-menarik. Dengan mengulang-ulang afirmasi positif, anda telah menyampaikan suatu "perintah" untuk bawah sadar anda sendiri dan bawah sadar anda bekerja dan mencari peluang untuk anda dan mencari jalan agar ia bisa menjadi kenyataan.
Pemahaman sederhananya, alam bawah sadar sudah sudah memiliki konsep yang benar tentang sebuah tujuan kita, kemudian disalurkan kepada pikiran apa yang seharusnya dilakukan, panca indera secara otomatis akan melaksanakan perintah tersebut sesuai dengan petunjuknya, tentu saja petunjuk yang tepat sasaran.
Contoh metode afirmasi yang sering dipakai dalam teknik periklanan di media. Anda tentu ingat suatu iklan yang diulang berkali-kali. Tanpa anda sadari, bawah sadar anda menerima pesan iklan tersebut dan bawah sadar anda berusaha memberi anda peluang untuk bisa membeli produk tersebut.Â
Contoh sederhana, saat kita lapar ingin makan, maka otomatis pikiran kita memerintahkan kaki melangkah ke dapur, serta tangan kita mengambil piring dan makanan. ( Kenapa pada saat lapar kita kedapur bukan ke kamar tidur?
Kapan Waktu yang Baik untuk Berafirmasi?Â
Kapan waktu terbaik untuk mendengarkan afirmasi positif ciptaan sendiri ini? Yang terbaik itu adalah waktu anda sedang dalam keadaan alpha. Alpha itu merupakan salah satu gelombang otak. Gelombang otak terdiri dari 4 macam yaitu beta (terjaga/sangat sadar), alpha (setengah sadar/baru bangun tidur/mengantuk/keadaan mau tidur), theta (tidur), delta (tidur lebih dalam).
Pemahaman lebih sederhana, pada saat mengantuk ataupun bangun tidur itulah waktu yang tepat untuk memasukkan afirmasi, karena alam bawah sadar sedang terbuka. Logika sederhana, bagaimana sesuatu yang baik akan masuk jika pikiran sedang marah, kacau, stres dan lainnya.
Jalankan afirmasi ini setiap hari, terutama saat anda baru bangun tidur di pagi hari dan saat anda hendak tidur di malam hari. Jalani proses ini hingga anda berhasil. Jangan batasi kemampuan bawah sadar anda. Segalanya serba mungkin. Ciptakan afirmasi yang spesifik, jangan terlalu umum. Fokuslah pada afirmasi hasil anda, jangan afirmasi tentang proses anda.Â
Afirmasi bersifat positif, artinya kalimat yang ditanamkan adalah kalimat positif. Tidak menggunakan kalimat negatif. Jika saya meminta anda dengan kalimat "Pikirkan warna biru", kemudian saya berkata pada anda "Jangan pikirkan warna merah!" Apa yang terjadi dalam pikiran anda? kenapa anda berpikir merah padahal saya melarangnya.