Mohon tunggu...
Wati Pabalik
Wati Pabalik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi masak dan piknik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi Modul 1.4.a.4.2

4 Oktober 2023   17:38 Diperbarui: 4 Oktober 2023   17:44 12396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghukum dengan cara meminta murid memipin doa pulang/Dokpri

1.4.a.4.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi

Oleh Wati pabalik, SE,Gr.,

Calon Guru Penggerak A9 Kabupaten Fakfak

Asal sekolah SMP YPPK Santo Don Bosco

1. Tujuan Pembelajaran

Teori motivasi, hukuman dan penghargaan, dan restitusi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu orang berperilaku dengan cara yang lebih positif.

2. Motivasi Perilaku Manusia

Apabila saya berada dalam suatu peristiwa yang merugikan atau menyakitkan sekalipun saya akan melakukan alasannya adalah karena saya percaya bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, bahkan jika itu bukan hal yang mudah.

3. Tugas 2.2 (1)

Motivasi awal mengikuti program ini adalah penasaran dengan apa yang di pelajari. Kemudian setelah sudah lulus dalam seleksi dan mengikuti pendidikan banyak hal yang berubah dari pemahaman saya sebelumnya. Banyak dampak positif yang saya dapatkan termasuk dalam penguasaan teknologi, pemikiran saya tentang murid, pembelajaran mulai berpihak pada murid, komunikasi dan kerjasama dengan rekan sejawat lebih intensif. serta pikiran-pikiran positif lebih tertanam dalam hati dan pikiran saya.

4. Tugas 2.2 (2)

Motivasi saya tepat waktu masuk kelas karena saya mau bertemu dengan murid-murid, menyapa mereka, melihat keceriaan mereka. Menghargai waktu bahwa masih di berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa. Menghargai diri sendiri dengan segala kemampuan dan keterbatasan.

5. Tugas 2.2 (3)

Meskipun di sekolah tidak ada peraturan untuk datang tepat waktu atau teguran, saya akan berusaha datang tepat waktu karena tujuan saya ke sekolah adalah menjalankan tugas dan tanggungjawab saya sebagai pendidik karena saya sudah memilih untuk menjadi guru. Saya juga akan berusaha memenuhi tugas saya sebagai guru yaitu melayani murid saya dengan memberikan pelajaran serta teladan dan contoh yang baik untuk mereka agar kelak mereka juga boleh memberikan contoh dan teladan yang baik pula bagi generasi yang akan datang.

6. Tugas 2.2 (4)

Sebagian besar motivasi murid saya adalah Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. contohnya dengan banyaknya prestasi yang mereka raih baik pengetahuan dan ketrampilan maupun sikap. Namun ada juga sebagian murid motivasinya adalah karena Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman contohnya agar bisa mendapatkan nilai baik atau terhindar dari hukuman atau sanksi dari guru.

 

7. Tugas 2.2 (5)

Strategi yang saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid adalah sebelum melakukan pembelajaran melakukan kesepakatan kelas terlebih dahulu. Apabila ada yang melanggar di berikan teguran dan sangksi namun sangksinya berupa sangksi mendidik contoh yang masuk kelas terlambat akan menghafal propinsi yang ada di Indonesia atau menghafal perkalian. Strategi yang lain yaitu memberikan kesempatan secara bergantian memimpin doa. Menjawab pertanyaan atau bertanya. Membersihkan kelas bergantian berdasarkan piket.

8. Tugas 2.2 (6)

Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda berusaha tanamkan pada murid-murid Anda di kelas dan sekolah Anda?

Tugas 2.2 (6)

Nilai-nilai kebajikan yang saya rasa penting untuk ditanamkan pada murid di kelas dan juga di sekolah adalah Beriman dan bertakwa kepada Tuhan dan beraklak mulia, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis, gotong royong dan kebinekaan. Karena semua karakter dalam profil pelajar pancasila wajib di miliki oleh murid-murid saya.

9. Iva kurang menguasai pelajaran Matematika, sehingga pada saat pelajaran tersebut berlangsung, dia lebih banyak berdiam diri atau menggambar di buku pelajarannya. Pada saat guru Matematikanya, Pak Seno, menanyakan pertanyaan Iva menjadi gugup, dan tak sengaja menjatuhkan tasnya dari kursi, serta tiba-tiba menjadi gagap pada saat berupaya menjawab. Seluruh kelas pun tertawa melihat perilaku Iva yang bicara tergagap dan terkejut tersebut. Pak Seno pada saat itu membiarkan teman-teman Iva menertawakan Iva yang tergagap dan malu luar biasa, dan malahan minta Iva untuk maju ke depan dan berdiri di depan kelas sambil menunjuk hidungnya karena tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Seno. Kelas makin gaduh, dan anak-anak pun tertawa melihat Iva di depan kelas memegang ujung hidungnya.

Jawablah kedua pertanyaan ini, dan berilah minimal 2 tanggapan terhadap jawaban rekan Anda.

Apakah Anda setuju dengan tindakan pak Seno terhadap Iva? Mengapa?

Menurut Anda, tindakan Pak Seno terhadap Iva adalah sebuah hukuman atau konsekuensi? Mengapa?

pakah Anda setuju dengan tindakan pak Seno terhadap Iva? Mengapa?

Pertanyaan Reflektif

Saya tidak setuju dengan tindakan Pak Seno terhadap Iva. Tindakan Pak Seno tersebut tidak pantas dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi Iva dan sudah bertindak tidak adil karena sudah membiarkan teman-teman menertawakan. Juga dengan menghukumnya di depan kelas membuat Iva semakin takut dan malu dan rasa percaya dirinya akan hilang. Menurut Anda, tindakan Pak Seno terhadap Iva adalah sebuah hukuman karena pak Seno bertindak satu arah tanpa mengkomunikasikan denga Iva mengapa sampai bukunya terjatuh langsung menyuruh Iva maju di depan kelas dan menunjuk hidungnya. serta bertindak tidak pantas sebagai seorang guru.

10. hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba. Anak atau murid tidak tahu apa yang akan terjadi, dan tidak dilibatkan. Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan, dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya. Hukuman yang diberikan bisa berupa fisik maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-kata.

konsekuensi, sudah terencana atau sudah disepakati; sudah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru. Umumnya bentuk-bentuk konsekuensi dibuat oleh pihak guru (sekolah), dan murid sudah mengetahui sebelumnya konsekuensi yang akan diterima bila ada pelanggaran.

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).

11. Tugas Mandiri

Sebaiknya sebagai guru kita harus paham terlebih dahulu apa arti hukuman, konsekensi dan restitusi sehingga kita bisa bertindak berdasarkan apa yang di lakukan oleh murid tersebut.

12. Berdasarkan teori motivasi yang telah Anda pelajari pada pembelajaran sebelumnya, kira-kira apa motivasi murid-murid kelas 2 untuk bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas? Adakah cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker bintang? Jelaskan.

Jawaban

Motivasinya adalah Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain artinya murid-murid tersebut berbaris rapi hanya untuk mendapatkan penghargaan atau nilai dari gurunya.

Cara lain Mencoba mengontrol anak dengan penguatan positif (Konsekwensi) sehingga murid akan  paham bahwa dirinya sendiri yang pegang kendali kontrol.

13. Dihukum oleh Penghargaan

Penghargaan yang sesungguhnya adalah ketika murid meraih sesuatu yang baik dan kita turut bergembira karena keberhasilannya tersebut. Karena sesungguhnya itulah motivasi dari dalam (intrinsik).

14. Pilihlah dua kotak yang berisi pernyataan atau hasil penelitian yang paling menarik atau menantang untuk Anda. Tuliskan tanggapan Anda terhadap pernyataan/hasil penelitian yang Anda pilih tersebut, kemudian berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban/tanggapan rekan Anda.

Jawab:

"Penghargaan menghukum" karena bagi murid yang atau tidak mendapatkan prestasi atau dalam perengkingan mendapatkan rengking 2 maka murid tersebut akan merasa kalah bersaing dengan murid lain sehingga merasa tidak di hargai sehingga kreatifitas mereka akan mulai berkurang.

"Penghargaan merusak hubungan" artinya akan memunculkan perasaan iri hati dan kecemburuan sehingga akan merusak komunikasi dan hubungan denga sesama.

15. Restitusi: Sebuah Pendekatan untuk Menciptakan Disiplin Positif

Restitusi  adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain. Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percaya

16. Penutup

Dengan mempelajari teori motivasi, hukuman dan penghargaan serta restitusi maka saya akan mencoba menerapkannya setidaknya untuk pribadi saya, kelas dan sekolah sehingga tercipta budaya positif.

Salam, Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun