Mohon tunggu...
marcus warouw
marcus warouw Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Memotret Ilmu Tenaga Murni Kateda (2)

19 Januari 2016   15:07 Diperbarui: 19 Januari 2016   15:39 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Daerah selatan Jwa Timur dimana Ensty (yang kemudian disebut Ensty) memusatkan kehidupannya yang sepenuhnya diabdikan demi mempertahankan Ilmu samapai dengan tingkatan yang ke-10. Dengan semua pengetahuan yang ada, Tagashi menjelajahi sebanyak 15 negara menuju ke Indonesia, dari tahun 1947 dan sampai di Gunung bromo pada tahun 1963. pada saat beliau sudah berumur 76 tahun.

TAHUN 1963 -1976 Baik dari Eropa, Amerika, asia, Atrika maupun Australia secara silih berganti ada sejumlah 225 murid Tagashi datang dan ikut di dalam misi " menjari jawaban Missing Link nya Tagashi di Bromo. Sebagian besar mereka berasal dari kelompok Invos, Ensty dan Kateda yang mana kemudian ditambah lagi kelompok yang ke-4 yaitu kelompok Ninjarho-Kendho, yang dipimpin oleh murid utamanya Tagashi yang bernama Ohyerho. Secara praktisnya Ohyerho-lah yang diserahkan memimpin keseluruhan aktivitas latihan/ujian, termasuk juga dalam segi pengaturan tata cara berlatih di kawasan Bromo.

Diperkirakan oleh semuanya bahwa nanti hanya Ohyerho-lah yang akan menggantikan Maha Guru Tagashi sesuai dengan prestasi dan juga karena keahlian Ohyerho dalam keorganisasian, walaupun masih ada satu hal yang membuat Tagashi belum mau turun dari kepemimpinannya. Satu hal tersebut adalah belum diperolehnya jawaban atas pertanyaan Missink Link, sedangkan semua petunjuk yang tertera di buku sudah dibuat, baik oleh Tagashi sendiri maupun bersama dengan yang lainnya. Semua petunjuk, termasuk sampai di tempat-tempat dimana Maha guru Ensty pernah berada (sekitar 3000 tahun yang lalu) dan bukti-bukti yang ada/terlihat/dijumpai oleh Tagashi di Bromo dan daerah Selatan Jawa Timur, sesuai dengan yang ditandai di dalam buku "Tujuh Rahasia". namun Missink Link belum juga terjawab.

Semasa mencari jawaban yang sedang berlangsung, pada tahun 1963 (bulan agustus) ada seorang dari surabaya yang berusia 13 tahun menjumpai Tagashi di Kawah gunung Bromo. Tagashi menerimanya menjadi salah seorang murid, dan murid tersebut (Lionel Henri Nasution) seakan-akan mendesak Tagashi untuk mewariskan ilmu secepat mungkin dengan cara berjanji memenuhi semua persyaratan yang Tagashi dan kelompoknya tentukan (akan menentukan). Dan suatu perjanjian antara Tagashi dan murid dari Surabaya itu dibuat, yang mana perjanjian tersebut berbunyi sebagai berikut:

"AS FROM TODAY, TAGASHI AS GRANDMASTER HAS ACCEPT AND APPROVED A SOLEMN PROMISE MADE BY TEHE UNDERSIGNED HERE, FOR HIM TO UNDERTAKE THE MISSION OF RESTORING THE KNOWLWDGE OF HUMAN SPIRIT ANATOMI BASED THE CENTRAL POWER EXERCISE, WITHIN THE LIMITATION OF THIRTY YEAR FROM TODAY WICH WILL DUE TO END BY THE 17TH AUGUST 1993".

Atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi sebagai berikut:

 "TERHITUNG DARI HARI INI, TAGASHI SEBAGAI MAHAGURU TELAH MENERIMA DAN MERESMIKAN SUATU JANJI YANG DIBUAT OLEH YANG BERTANDA TANGAN DI BAWAH INI, SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS MENERUSKAN MISI MELESTARIKAN ILMU ANATOMI JIWA MANUSIA YANG BERDASARKAN LATIHAN-LATIHAN TENAGA MURNI, DI DALAM BATAS WAKTU TIGA PULUH TAHUN DARI SAAT INI, YANG MANA AKAN BERAKHIR PADA TANGGAL 17 AGUSTUS 1993".

Akibat adanya perjanjian yang dibuat di Bromo itu, selama enam tahun, setiap hari tanpa absen, murid dari Surabaya tersebut dilatih dan diuji di kwasan Gunung bromo, pertama-tama oleh pimpinan dari kelompok-kelompok murid Tagashi, kemudian oleh Ohyerho dan akhirnya oleh Mahaguru Tagashi sendiri.

Percobaan dan pengorbanan sampai sejauh penderitaan menghadapi suhu udara yang mencapai titik beku, lapar, haus, luka berat, tidur tidak lebih dari sekian menit setiap harinya, juga menderita sakit, lumpuh, pendarahan akibat luka-luka berat sewaktu dijatuhkan ke dalam jurang, dan yang lebih berat lagi adalah "sebenar-benarnya apa yang diperbuat atau dilaksanakan tetap dikatakan (dianggap) salah/buruk", terutama dikatakan oleh Mahaguru TAGASHI sendiri terhadap murid dari Surabaya tersebut dihadapan sekian banyak pimpinan dan murid-murid lainnya.

Enam tahun berlalu dan pada tahun 1969 murid dari Surabaya yang pada saat itu sudah meraih tingkatan V.GMK (Wakil Mahaguru Tingkat ke-7) dihadapkan dengan Ohyerho (juga V.GMK sejak enam tahun sebelumnya ( untuk suatu penentuan sehubungan dengan hak menghadapi tes berikutnya yaitu di Himalaya, untuk memenuhi persyaratan ujian tingkat GMK (Mahaguru Tingkat ke-7). V.GMK dari Indonesia yang dihadapkan dengan Ohyerho V.GMK dari Jepang pada saat kompetisi tersebut (di Bromo, dihadapan ± 170 pimpinan kelompok) ditetapkan akhirnya oleh seluruh pimpinan dan Tagashi untuk meraih hak menuju Himalaya, sesudah kompetisi berakhir tiga hari dan tiga malam berturut-turut.

Di kawasan Himalaya, daerah tetinggi dan paling terisolir di bumi ini, V.GMK dari indonesia tersebut harus melalui "hutan singa" di Nepal, kemudian ke Tibet dan terus kebagian Utara dimana buku ditemukan oleh Mahaguru Tagashi sebelumnya (1907), dimana ia (V.GMK dari Indonesia) terpaksa harus menghadapi kebuasan alam yang mematikan. Maut, dan situasi antara hidup dan mati tidak seimbang, yang sering dihadapi adalah kemungkinan besar menghembuskan nafas terakhir, terutama sewaktu mengalami tidak sadarkan diri sampai sekian hari, dan alam di sanan tidak mengenal kompromi di dalam memberikan bencana-bencana yang berbahaya seperti berton-ton batu es jatuh dari dataran tinggi menuju ke kepala, belum lagi temperatur yang sering di bawah nol derajat, terbukti dengan adanya sekian banyak orang wafat di kawasan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun