"Tak ada jika tak ada yang beli, Â atau para pemain menang semua".
Arah waktu pagi ini berputar-putar. Jarum  Jam maju dan mundur.  Bandulnya  patah. Tak ada telepon  maupun pesan-pesan penting. Hanya ucapan selamat pagi dari beberapa orang yang tak kukenal sebelumnya. Â
Lalu beberapa pedagang  sayur dan makanan pagi lewat hilir mudik di depan  pintu. Seorang Anak  berseragam Sekolah  Menengah Pertama  memanggil  penjual roti.
"Ini Roti  paling enak sedunia, tak ada bandingannya, pembuatnya  datang dari negeri seberang, merantau ke sini khusus untuk usaha buat roti"
"Jadi ini roti buatan  orang,  kenapa tak buat sendiri?
"Tak bisalah, neng! Mana sempat abang buatnya",
"Tak sempat  atau tak bisa ?"
"Dua-duanya lah"
"Istri abang bagaimana ?".
"Ngurus anak saja".
"Ohhh....kasihan...ya...",Â