Mohon tunggu...
Warman Pluntaz
Warman Pluntaz Mohon Tunggu... -

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sembelit Pagi

21 September 2017   11:21 Diperbarui: 21 September 2017   13:02 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: blogmbahblack.blogspot.co.id

Malam menghantarkan  kemelutnya sepanjang  waktu. Uap  panas  seharusnya telah  memompa segala sisa  pembuangan  berkarat sepanjang tahun.   Akupun seharusnya telah  mencoba menjemput pagi dengan senyuman manis  setelah rehat sejenak.

"Selamat pagi," Suara gemuruh menyapa.

"Bukan, besok saja sekalian." jawabku  terjerat  kantuk berat

"Kenapa harus ditunda?"

"Pokoknya besok  saja. Titik!"

"Kamu bodoh!"

Pantatku ditendang seseorang. Aku melengos memeluk bantal guling empuk. Melanjutkan tidur yang tertunda. Waktu kini  terbalik. Sinar pagi tak lagi menarik, sementara  malam indah sepanjang  jalan berlampu hias tak mampu lagi memberikan atmosfir pikiran  jernih.

"Seperti apa kebijaksanaan itu, wisdom....wisdom.....kepalamu?"

 Sesungguhnya aku telah menyusun harapan sejak aku  mulai belajar  membaca tanda-tanda  zaman meskipun aku mungkin  selalu keliru memulai abjad  dengan benar. 

Tapi, aku  tetap percaya pada proses yang dilakoni, apapun bentuknya. Seandainya  harus memulai dari sesuatu, paling tidak aku sukai sekalipun, itupun harus dilakoni dengan  penuh penghayatan. 

Benar juga kata sahabatku,  sesuatu yang kita sukai belum tentu akan berdampak baik bagi kita, demikian  juga sebaliknya sesuatu yang tidak kita sukai  bisa jadi akan berdampak baik bagi kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun