Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Si Belah Mencari Tuhan [Bagian Tiga]

13 Agustus 2020   10:43 Diperbarui: 19 Agustus 2020   02:49 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oneng dengan sigap mengambilkan tissue dan segera memberikannya kepada Jabrik. Jabrik menerima tissue pemberian Oneng lalu segera mengelap kedua telapak tangannya yang terlihat basah setelah kembali dari Toilet tadi. 

Setelah selesai mengelapkan kedua telapak tangannya dengan tissue pemberian Oneng, Jabrik kemudian kembali memberikan tissue bekasnya itu kepada Oneng.

"Si Belah benar-benar mencari cara agar bisa bertemu dengan Tuhan di dunia, mencari ilmu sampai ke akar-akarnya. Seperti ilmu filsafat ya?" tanya Oneng sambil menerima tissue bekas pemberian Jabrik.

Oneng berusaha untuk tetap waras menghadapi tingkah laku Lelaki kurang ajar di depannya ini dengan tetap berprasangka baik; bahwa tissue bekas di tangannya itu bukan tissue bekas mengelap tangan Lelaki konyol yang tadi mungkin saja telah dipergunakan untuk memegang-megang "anunya" sendiri sehabis buang air kecil di dalam Toilet tadi.

"Lama-lama Si Belah jadi terlihat aneh di mata orang-orang yang dijumpainya," kata Jabrik sambil tersenyum melihat ke arah tissue bekas miliknya yang masih terus di genggam oleh Perempuan muda di depanmya.

"Pastinya." Jawab Oneng yang merasa heran dengan tingkah laku Lelaki di depannya ini yang senyum-senyum sendiri sambil terus melihat ke arah tissue di dalam genggaman tangannya.

"Iih!" kata Oneng sambil membuang tissue bekas di tangannya setelah Ia sadar bahwa Tissue di tangannya itu adalah Tissue bekas milik Lelaki kurang ajar di depannya ini.

"Si Belah dianggap seperti orang yang tidak mengerti ilmu Agama," kata Jabrik lagi sambil kembali menatap ke arah bagian dada Oneng.

"Iya," jawab Oneng pelan.

Oneng merasa risih dengan tatapan mata Lelaki kurang ajar di depannya ini dan secara reflek Ia kembali memastikan bahwa kancing-kancing baju kemeja yang dikenakan itu tidak ada yang terbuka.

"Walau Si Belah telah tau bagaimana cara menyebut dan menyembah Tuhan dari semua Agama yang ada di dunia ini, tapi Ia tidak mau mengikuti cara-cara penganut agama yang telah Ia temui," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun