Rintihnya, masih terbakar api birahi, ada sedikit kesal di dalam hatinya, terutama saat teringat bahwa ia selalu terjaga dari tidurnya, disaat ia hendak mencari tau siapa gerangan Lelaki misterius yang selalu hadir di dalam mimpi-mimpinya itu.
Ia ingat bahwa Lelaki tampan yang selalu mengenakan Kemeja panjang berwarna coklat muda itu selalu menghilang, sebelum ia sempat bertanya lebih jauh siapa dirinya. Dan mimpi itu selalu terjadi berulang kali, hingga terkadang, tanpa sadar, sebelum tidur ia selalu berdoa, "Semoga saja malam ini ia bisa tau siapa sebenarnya Lelaki misteri yang selalu hadir di dalam mimpi-mimpinya."
Di antara suara denting jam dinding di keheningan malam, bayangan mimpi-mimpi indahnya itu kembali hadir di depan pelupuk matanya. Masih terlihat jelas di dalam ingatannya, bagaimana Lelaki tampan yang selalu muncul di depan pintu kamar tidurnya itu selalu melumat bibirnya di antara derasnya air hujan yang selalu turun di setiap kedatangannya.
Sambil menciumi buah Apel di tangannya, wanita cantik berkulit hitam manis ini seperti hendak kembali merasakan aroma tubuh Lelaki misterius itu dengan indra penciumannya, kehangatan tubuhnya, dengusan nafasnya saat ia menjerit kenikmatan di antara sengal nafasnya.
Masih terbayang jelas di dalam ingatannya, setiap kali ia terjaga dari tidurnya, ia selalu menitikkan air matanya, saat mendapati kenyataan bahwa Lelaki tampan yang sangat dicintainya itu ternyata sudah tak lagi ada di sisinya.
Dan masih seperti malam-malam sebelumnya, setiap kali terjaga dari mimpinya, ia selalu menangis sesegukan di antara Sprei kasur dan Bantal-bantal yang berserakan di atas lantai kamar tidurnya, menahan kerinduan kepada Lelaki misterius yang selalu hadir di dalam mimpi-mimpinya.
Dan malam ini adalah malam yang berbeda dari malam-malam sebelumnya. Mimpi malam ini adalah satu-satunya mimpi yang mampu membuatnya tersenyum bahagia setelah sekian lama ia selalu menangis setiap kali ia terjaga dari tidurnya.
"Jangan tinggalkan aku,"
Wanita cantik berkulit hitam manis itu berkata kepada Lelaki tampan di depannya, sambil memungut dan kembali mengenakan semua penutup tubuhnya.
"Aku tidak pernah meninggalkanmu,"
Di antara suara ayam jantan yang berkokok di penghujung malam, Lelaki tampan yang selalu mengenakan pakaian berwarna coklat muda yang sudah terlihat begitu kumal itu berkata.