Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat dari Masa Lalu [3]

14 Juli 2019   19:19 Diperbarui: 17 Juli 2019   14:14 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menuliskan surat ini, aku tahu bahwa surat ini akan segera sampai ke tanganmu tak lama setelah kematianku. Karena aku yakin, bahwa kematianku itu kelak akan menuntun langkah kakimu menuju ke tempat dimana aku menitipkan surat ini sebelum aku pergi menemuimu di tempat kita biasa minum secangkir kopi dahulu.

Sayang,

Aku tahu bahwa aku tidak akan pernah sempat untuk menceritakan semua ini, serta meminta maaf padamu. Dan melalui surat ini, izinkan aku menyampaikan permintaan maafku, semoga setelah kamu membaca surat ini kamu mau memaafkanku, kenapa dahulu aku pergi meninggalkanmu.

Sayang,

Di akhir surat ini, aku hanya ingin mengatakan bahwa perasaanku padamu masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah. Di mataku kamu masih tetap cantik seperti dulu dan akan selamanya begitu. 

Sayang,

Sampai sekarang tidak ada seorang pun yang bisa mengubah keputusanku dari dulu.

Sayang, 

Sama seperti dulu, aku tidak akan pernah mau menjadi adikmu, karena aku ingin menjadi pendamping hidupmu.

Jakarta, 28 Mei 2019

Dari Lelaki yang tidak pernah mau menjadi adikmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun