Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

5 Maret 2019   13:51 Diperbarui: 5 Maret 2019   23:11 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan-lahan kami mulai meninggalkan Sang Waktu yang kulihat masih berdiri di atas salah satu puncak dari puing-puing reruntuhan Istana Negara.

Dari kejauhan Sang Waktu menganggukan kepalanya melihat kami berdua naik ke atas kereta kencana yang memiliki ukiran naga berwarna kuning keemasan dengan sepasang kuda berwarna putih penarik kereta kencananya.

Ajaib sekali! Kereta kencana bersama kudanya kulihat tidak basah apalagi tenggelam walau berdiri di atas air laut yang saat ini tengah bergelombang. Setelah aku dan Sang Ratu naik ke dalam kereta kencana, tiba-tiba saja air laut itu menyibak dengan sendirinya, dan kereta kencana itu terus berjalan melewati jalanan di antara air laut yang terbelah di bekas Taman Monumen Nasional yang menurut sejarah memiliki luas 80 hektare itu.

Dari dalam kereta kencana ini aku bisa melihat ikan dan penghuni laut lainnya. Laksana berjalan di dalam terowongan kaca. Masih terkagum-kagum dengan pemandangan di luar kereta kencana, aku berpaling ke arah perempuan cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu. Dia tampak berusia sekitar 27 tahun.

Kutatap wajahnya. Cantik sekali. Dia begitu mirip dengan perempuan berkulit sawo matang yang mengenakan kerudung bergo panjang warna merah marun.

"Kita mau kemana?" tanyaku pada wanita cantik yang saat ini tengah tersenyum menatapku itu.

- Bersambung -

Referensi
[i] Tuhan dipahami sebagai Roh Maha kuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada berbagai konsep ketuhanan meliputi teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain. Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan

[ii] Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun