Karena masih setengah tidak percaya dengan apa yang barusan kudengar, tanpa sadar aku memasukan tanganku ke dalam salah satu kantong celanaku, aku ingat kalau disitu ada handphone. Segera kukeluarkan, kulihat jam dan tanggal disitu.
Ternyata memang benar. Saat ini, di handphone yang setelan waktunya selalu kuseting otomatis itu saat ini menunjukkan pukul 16:00 WIB, tanggal 9 Agustus 2050.
"Kakek dari mana?" tanya anak muda di depanku itu makin penasaran. Melihat aku memegang benda yang menurutnya saat ini sudah tidak diproduksi lagi.
"Dari Indonesia," kataku sedikit terbata.
"Dari mana kek?" tanya anak muda di depanku ini seperti tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
Kuserahkan handphone di tanganku. Di mana pada layar handphone-ku saat ini masih menyimpan salah satu foto pasangan capres 2019 dengan latar bendera merah putih di belakangnya.
"Ini foto siapa?" tanyanya seraya menunjuk foto pasangan capres-cawapres pada pemilu 2019 yang ada di layar handphone-ku itu.
"Itu adalah salah satu capres pada pemilu tahun 2019 yang lalu," kataku sambil menatapnya.
"Jadi kakek berasal dari masa lalu?" tanya anak muda di depanku ini. Tiba-tiba saja dia menangis sambil memelukku.
"Iya.." jawabku pelan.
Di ujung sana kembali terdengar suara letusan senjata api. Asap hitam membumbung tinggi di angkasa. Jika dulu aku pernah merasakan pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang pernah terjadi pada tahun 2015.