Seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, dia melangkah pergi. Lalu menghilang di antara gelapnya malam, meninggalkan aku dan sang Ratu yang masih menangis sesegukan.
Di antara gelapnya malam, di antara derasnya air hujan yang turun di penghujung malam. Kutatap bekas kaki orang ketiga yang bernama ‘Tumor’ itu yang perlahan mulai hilang tergerus oleh air hujan yang turun di penghujung malam.
Kudatangi sang Ratu yang masih menangis sesegukan di atas ranjang. Kugenggam erat kedua tangannya. Kutatap mata sembabnya, kubisikan ketelinganya. “Aku sangat mencintaimu, dan aku tidak ingin kehilanganmu,” kukecup rambut sang Ratu yang tak hitam lagi. Kukecup keningnya, kukecup kedua pipinya.
"Engkau milikku, dan sampai kapanpun engkau tetap milikku. Sampai kapanpun tidak boleh ada yang mengambilmu dariku,” kataku lagi sambil mengusap air matanya yang masih terus menetes jatuh ke pipinya yang tak lagi berisi.
Di kutip dari, Wikipedia, Tumor adalah nama lain dari neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari kata tumere yang dalam bahasa latin berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas disebut kanker. Dan Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Tapi mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
Di kutip dari, Kompas.com, Kanker bakal mengambil alih posisi penyakit jantung sebagai pembunuh pertama di tahun 2010. Menurut laporan terbaru dari badan kesehatan dunia, WHO. Peningkatan kasus termasuk angka kematiannya mencapai satu persen dengan kasus terbesar di China, Rusia dan India. Artinya, kasus baru kanker bakal menjamur hingga 27 juta hingga tahun 2030 dengan kematian mencapai 12 juta. Ekspansi kanker yang luar biasa ini bisa jadi bakal meningkat lebih tajam lagi. Hingga tahun 2030, kemungkinan 75 juta penderita bakal menghuni dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H