"Kita lihat saja nanti. Atas nama cinta, akan kurebut kembali apa yang pernah menjadi milikku,” jawabku sambil menatap tajam ke arahnya.
Orang ketiga berjalan masuk ke dalam kamar tidur sang Ratu.
Sambil tersenyum nakal, kulihat dia mulai ‘menggerayangi’ sang Ratu yang masih tertidur pulas di atas ranjang tidurku.
Sang Ratu membuka kedua matanya ketika merasakan kehadiran orang ketiga tengah berada di dekatnya.
Kutatap wajah pasrah tapi tak rela dari raut wajah sang Ratu yang sepertinya tidak sanggup untuk menolak kehadirannya itu.
Darahku mendidih melihat orang ketiga itu ingin kembali 'menyetubuhi' sang Ratu di depan mataku.
“Pergi kau!!!”
Teriakanku di tengah gelapnya malam, mengagetkan orang ketiga yang selangkah lagi hendak kembali ‘menyetubuhi’ sang Ratu di depanku.
Sang Ratu tersentak, matanya nanar menatap ke arahku, hatinya menangis pilu takala menatap aku tengah berada di antara orang ketiga yang hendak kembali 'menyetubuhi'nya itu.
Orang ketiga tersurut mundur. Sambil menatap lelaki yang tadi berada di dalam cermin yang saat ini tengah berdiri di sampingku, dia kembali menatap sang Ratu yang tiba-tiba saja mendorong tubuhnya itu.
Di antara rasa takut melihat kehadiran lelaki dari dalam cermin yang saat ini tengah berdiri di sampingku. Orang ketiga beringsut, menjauh dari atas ranjang tidur sang Ratu. Sambil menatap wajah sang Ratu dan aku secara bergantian.