"Aku.."
"Dasar Semprull"
"Baiklah.. Jika engkau memang menyukai kata-kata itu, engkau boleh memanggilku dengan nama Semprul."
"Dasar ndablek..wus..wus..pergilah.."
"Tak mau!"
"Kenapa tidak mau pergi?"
"Engkau marah padaku ya?"
"Enggak! Mana bisa Wandu marah dengan Semprul sepertimu.."
"Baiklah... Kalau begitu aku akan tetap di sini menemanimu.."
"Kenapa engkau selalu datang menggangguku?"
"Kapan aku mengganggumu?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!