Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku dan Sang Waktu

3 November 2018   21:07 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:36 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berarti dia yang menyapaku barusan! Bagaimana mungkin? dia bisa berbicara tanpa membuka mulutnya? Pikirku sedikit heran.

Jangan-jangan?

Aku senyum-senyum sendiri sambil menatap bibir wanita cantik yang mengenakan lipstick berwarna gelap itu.

"Dasar!!" kudengar suara itu lagi. Kali ini dengan nada sedikit jengah.

Kutatap wajah merah merona bak udang rebus wanita cantik yang mengenakan lipstick berwarna gelap itu.

"Ternyata semua lelaki itu, dimana-mana sama saja!" katanya lagi, sambil memalingkan wajahnya ketempat lain.

Astaga!

Ternyata, dia bukan cuma bisa berbicara tanpa membuka mulutnya saja. Tapi, dia juga bisa mendengarkan suara yang ada di dalam hatiku ini.

Gawat! Pikirku. Sambil kembali menatap kearah bibirnya, kulihat agak meruncing kedepan.

"Memangnya, abang pernah melihat bibir bawah milik seorang wanita bisa bicara?" semprotnya. Kali ini sambil menatap sewot kearahku.

Ha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun