Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita di Penghujung Malam

11 Juli 2018   21:11 Diperbarui: 11 Desember 2018   19:49 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tanpa janggung dia langsung saja melumat bibirku. Cukup lama kami saling berpanggutan, seolah ingin melepaskan semua kerinduan yang selama ini terpendam di hati. Setelah cukup lama, akhirnya wanita berkerudung bergo panjang merah marun itu melepaskan lumatannya ke bibirku, lalu perlahan dia melepaskan pelukannya pada tubuhku. Menatap wanita berkulit hitam manis yang masih menatap kami dengan wajah seolah masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya itu.

“Pengobatan sudah setengah jalan di lakukan, maukah engkau berjanji padaku, setelah pengobatan ini selesai dilakukan, engkau segera meminta cerai kepada pria itu?” Tanya wanita berkerudung bergo panjang merah marun kepada wanita berkulit hitam manis yang masih terduduk lemas ketakutan di depannya itu sambil menunjuk ke arahku.

Wanita berkulit hitam manis itu hanya diam, melihat ragu ke arahku. setelah kepalaku mengangguk tanda setuju, akhirnya dia mengatakan ;”Iya saya setuju.”

Setelah wanita berkulit hitam manis ini menganggukan kepalanya. Wanita berkerudung bergo panjang warna merah marun itu meminta cincin putih yang masih melingkar di jari manisnya. Sedikit ragu, wanita berkulit hitam manis itu kembali menatap ke arahku, seolah meminta persetujuan dariku. Setelah aku menganggukan kepala tanda setuju, akhir wanita berkulit hitam manis itu melepaskan cincin yang terbuat dari emas putih itu dari jari manisnya. lalu memberikannya pada wanita tinggi semampai di hadapannya itu.

Wanita berkerudung bergo panjang merah marun tersenyum menerima cincin putih pemberian wanita berkulit hitam manis di depan-nya itu, dia lalu memasukan cincin putih pemberian wanita berkulit hitam manis itu kedalam jari manisnya. Dan sesuatu yang ajaib terjadi. Tiba-tiba saja wanita berkerudung bergo panjang merah marun itu berubah menjadi seorang wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya. wajahnya begitu mirip dengan wanita berkulit sawo matang yang mengenakan kerudung bergo panjang warna merah marun tadi, hanya saja wanita ini masih muda, usianya sekitar 27 tahun.

Selanjutnya, wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu berbalik arah, menatap pria berbadan gelap, suami kedua wanita berkulit hitam manis yang baru saja menikah ghaib dengan lelaki muda di sampingnya.

“Apa engkau bersedia menikahi ulang wanita yang sudah empat tahun bersamamu ini?” Tanyanya kepada pria berbadan gelap sambil menunjuk wanita berkulit hitam manisyang masih berdiri mematung melihatku.

“Saya bersedia, jika memang itu yang terbaik untuk kami berdua.” Kata lelaki berusia empat puluh tujuh tahun itu sambil tersenyum menatap wanita berkulit hitam manis yang masih diam mematung melihat ke arahnya. Masih seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar dan sedang terjadi dihadapannya saat ini.

Jujur saja setelah tadi dirinya sempat melakukan pernikahan ghaib dengan lelaki muda di hadapan nya itu, entah kenapa saat ini dia merasa sudah tidak memiliki perasaan apa-apa lagi terhadap pria berbadan gelap yang sudah empat tahun menjadi suaminya itu.

Entah kenapa saat ini dirinya melihat seluruh tubuh pria berbadan gelap itu begitu basah tertutup cairan minyak yang sepertinya terus-menerus keluar dari lubang pori-pori tubuh nya. Ada sedikit perasaan geli ketika ingat tadi dirinya juga sempat melihat kalau seluruh tubuhnya juga seperti lelaki berbadan gelap yang dilihatnya itu, di mana dari seluruh kulit tubuhnya juga tadi begitu basah dan licin seperti di baluri minyak kelapa.

Dan tadi setelah dirinya memakai cincin emas putih pemberian lelaki muda di hadapannya itu.  Dia seolah melihat cincin yang di kenakan dijari manisnya itu mengeluarkan cahaya putih, lalu perlahan-lahan cahaya putih yang menjalar dari cincin yang dikenakannya itu mulai membungkus seluruh tubuhnya, dan secara ajaib cahaya putih yang mulai membungkus tubuhnya tadi melunturkan semua minyak kelapa yang semula membungkus seluruh tubuhnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun