Mohon tunggu...
Warent Nteguh
Warent Nteguh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis, Membaca, Travelling, Game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aceh: Jejak Syuhada dalam Harmoni Alam dan Tradisi

26 Oktober 2024   17:07 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:09 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aceh, dengan seluruh kekayaan tradisinya, berdiri tegar meski di tengah terik. Ini lebih dari sekadar gambaran fisik; ini adalah simbol dari mentalitas yang diwariskan turun-temurun. Terik siang hanyalah saksi dari keteguhan hati mereka, dari doa-doa yang terus melangit, serta dari kecintaan yang tak pernah lekang terhadap adat dan budaya.

pribadi
pribadi

Puisi ini menyampaikan bahwa di balik alam yang indah, ada cerita dan nilai yang hidup, diwariskan, dan terus dijaga. Inilah Aceh, yang di tengah panas dan tantangan sekalipun, tetap mencerminkan keteguhan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun