Nah kalau sudah seperti itu, maka keterampilan kita berkreasi, berinovasi dan memecahkan masalah bisa meningkat dengan sendirinya.
Kalau Neuralink sudah bisa ditanam dalam otak, maka cukup lewat pikiran aja kita pun bisa mengontrol semua perangkat pintar. Seperti handphone, komputer televisi, rumah pintar dan juga berinteraksi dengan lingkungan digital yang ada di depan kita.
Neuralink memang perusahaan pertama yang mencoba menanam chip ke dalam otak manusia.
Tapi mereka bukan perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi BCI.
Ada sejumlah perusahaan lain yang bergerak di bidang ini, seperti Kernel, Neorable, BranCo dan juga Emotiv.
Potensi bisnis pengembangan teknologi BCI memang cukup besar, dan terus bertumbuh pada tahun 2021.
Misalnya nilai pasar BCI sudah mencapai 2,70 miliar US Dollar, dan pada tahun 2030 nanti nilainya diperkirakan bisa mencapai 9,27 miliar US Dollar atau tumbuh 14,61% setiap tahunnya.
Cuma perusahaan-perusahaan tadi mengembangkan teknologi BCI secara non invasif. Artinya chipnya cuma ditempel di kepala, supaya lebih aman, dan lebih gampang di akses. Tidak ditanam di dalam otak seperti yang dimaksud oleh Elon Musk.
Dari segi bisnis, jangkauan pasar metode non invasif memang lebih luas. Karena gampang untuk diaplikasikan, tapi ini pememilihan metode invasif ini karena memang bisa menghasilkan beberapa kelebihan, diantaranya bisa menyediakan resolusi sinyal yang tinggi, dan memungkinkan sinyal listrik otak terdeteksi secara lebih detail.
Selain itu transmisi data bisa langsung dari otak ke perangkat eksternal seperti komputer, sehingga komunikasi antara otak dan perangkat komputer bisa jadi lebih cepat dan efisien.
Akhirnya karena bisa memahami dan memanipulasi sinyal otak secara lebih detail maka Neuraling akan sangat membantu mengobati berbagai kondisi neurologis dan juga psikologis.