Sebenarnya saya telah memiliki "Jalan Bandungan" serta "Langit dan Bumi Sahabat Kami". Baik yang cetakan pertama maupun yang terbaru. Namun, memang beginilah yang kerap terjadi. Saat menjumpai ada buku Nh. Dini di sebuah tempat penjualan buku, rasanya selalu ingin mengambil lagi.
Memutuskan mengambil dua buku tersebut, sebenarnya saya dilingkupi dilema. Saya berharap ada orang lain yang akan mengambilnya. Dengan demikian bertambah lagi pembaca Nh. Dini. Rasanya menyenangkan jika ada orang lain yang juga memiliki kegemaran atau kekaguman pada karya-karya Nh. Dini.
Namun, membiarkannya tetap berada di kios buku tanpa ada kepastian pembeli lain yang akan segera mengambilnya membuat pikiran saya terusik. Sebab itu berarti buku-buku tersebut akan berada lebih lama di teronggok di sana dengan risiko semakin lusuh dan bertambah rusak.
Oleh karena itu, meski sudah memiliki kedua judul itu di rumah, saya memutuskan untuk mengambil lagi "Jalan Bandungan" serta "Langit dan Bumi Sahabat Kami". Saya menganggapnya sebagai upaya kecil untuk menyelamatkan buku-buku Nh. Dini dari kemungkinan mengalami kerusakan lebih parah.
Sabtu sore saya membersihkan lagi "Jalan Bandungan". Kondisinya bukunya sudah mengering. Beberapa lembar halaman yang dulu rekat karena basah kini sudah bisa dilepaskan satu sama lain.Â
Akan tetapi tak banyak yang bisa saya lakukan pada kondisinya. Seperti buku yang terkena guyuran air lalu dikeringkan, buku ini memperlihatkan banyak tanda kerusakan.
Akan tetapi saya bersyukur karena covernya sudah lebih bersih. Jejak jamur yang menghitam di lembaran isinya bisa dibersihkan meski tidak bisa tuntas. Sore itu saya mengelap covernya dengan tisu yang dibasahi sedikit minyak telon. Lalu membilasnya dengan tisu lain yang dibasahi sedikit cairan alkohol. Dengan cara demikian noda-noda kotor yang melekat di cover bisa terangkat.
Sedangkan pada lembar-lembar isinya yang sudah keriput saya buka berulang-ulang. Sekadar untuk memastikan kerusakannya tidak bertambah. Pada sisi dalam cover, di bagian tepinya saya teteskan lem untuk memperkuat jalinannya yang rapuh.