Nama lain ialah Budi Gunawan yang saat ini menjabat Kepala BIN. Budi pernah menjadi ajudan Presiden Megawati dari tahun 2001-2004. Pada tahun terakhirnya mengawal Megawati, Budi Gunawan meraih pangkat bintang 1. Karirnya pun terus merangkak naik.
Bahkan, meski tak lagi menjadi ajudan, Budi Gunawan tetap menjadi orang kepercayaan Megawati. Tak mengejutkan jika ia pernah diusulkan oleh Presiden Jokowi sebagai Kapolri. Namun, pengusulan itu akhirnya dibatalkan karena muncul polemik dan konflik panas dengan KPK.
Beberapa mantan ajudan dan pengawal Presiden Jokowi pun memiliki karir cemerlang. Ada yang menjadi wakil komandan Kopassus, ada pula yang naik pangkat menjadi bintang 3.
Panglima TNI Andika Perkasa bisa diambil sebagai salah satu contoh. Ia memang tidak pernah menjadi ajudan resmi Presiden Jokowi. Namun, saat menjabat sebagai komandan Paspampres, Andika bertindak layaknya ajudan. Dalam banyak kesempatan, ia terjun langsung mengawal Jokowi.
Dua tahun mengamankan presiden, karir Andika Perkasa terus melaju. Sempat menjadi panglima di Tanjungpura dan Kostrad, Andika kemudian memimpin Angkatan Darat. Tak lama kemudian ia diangkat sebagai Panglima TNI.
Tak kalah cemerlang dengan Andika Perkasa ialah Listyo Sigit Prabowo. Perlu dicatat bahwa 11 tahun lalu Listyo "hanya" seorang Kapolres biasa.
Namun, haluan karirnya segera berubah saat menjadi ajudan Presiden Jokowi pada 2014-2016. Setelah "lulus" sebagai ajudan presiden, Listyo pun dipromosikan sebagai Kapolda Banten. Karirnya meningkat lagi sebagai Kadivpropam dan Kabareskrim.
Kini kita tahu bersama Listyo sudah punya 4 bintang di pundaknya. Ia menjadi orang nomor 1 di Kepolisian Republik Indonesia.
Melihat contoh di atas, bisa dipahami jika karir sebagai ajudan banyak diidamkan sekaligus diincar. Tak harus menjadi ajudan presiden. Sebab hanya sedikit orang yang punya keberuntungan luar biasa terpilih mengawal presiden.
Banyak jabatan lain juga membutuhkan ajudan. Mulai dari level pejabat daerah sampai pejabat pusat. Menjadi ajudan bupati dan gubernur pun sudah lumayan bergengsi. Akan  lebih beruntung lagi jika menjadi ajudan menteri dan jenderal.
Apa pun itu, sekali menjadi ajudan maka harapan untuk memajukan karir lebih tinggi ada di depan mata. Apalagi jika ajudan itu selalu "patuh" menuruti perintah. Niscaya ia akan semakin "dipercaya" untuk terus menyertai sang pejabat. Termasuk jika pejabat itu naik jabatan, besar kemungkinan sang ajudan pun ikut "dibawa" naik tingkat.