Akhirnya saya membayar dengan satu-satunya lembaran Rp10000 yang ada di dompet. Pada saat itulah saya menyadari kemasan masker yang sangat tipis. Saya tanyakan jumlah masker di dalam plastik bening yang saya terima. Petugas menjawab isinya hanya dua lembar masker merek Sensi.
Terkejut saya mendengar hal itu. Namun, saya putuskan tetap membelinya karena sedang membutuhkan masker. Saya tak bertanya lebih jauh lagi mengingat antrean masih berlangsung di kasir. Lagipula saya sudah kelelahan dan ingin bergegas kembali untuk beristirahat.
Saya pun meninggalkan apotek Kimia Farma. Namun, di luar sempat saya bertemu dengan seorang wanita yang juga baru membeli masker. Kepadanya saya bertanya harga masker dan ternyata ia juga membeli dengan harga sama, yakni Rp10.000 per dua lembar di apotek tersebut.
Untuk itulah pada Senin, 16 Maret 2020 pukul 08.13 saya mencoba kembali menelepon layanan pelanggan Kimia Farma. Akan tetapi lagi-lagi hasilnya nihil. Sebelumnya saya beralih ke media sosial Kimiafarmacare. Melalui pesan inbox saya tanyakan soal harga masker di Kimia Farma. Selain itu saya mencoba mencari informasi tentang praktik penjualan masker di apotek-apotek Kimia Farma lainnya.
Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata penjualan masker dengan harga sangat mahal juga terjadi di apotek Kimia Farma lainnya.Â
Seorang warga bernama Hendi di Ponorogo misalnya, ia membeli masker di Apotek Kimia Farma dengan harga Rp30.000 isi tiga lembar. Artinya per lembar masker harus ia tebus seharga Rp10.000. Sementara pembeli lain juga di Ponorogo mengaku membeli masker di Apotek Kimia Farma seharga Rp17.000 isi dua lembar.
Kepada Hendi saya putuskan untuk mencari tahu kebenarannya lebih lanjut. Pertanyaan saya melalui pesan twitter ternyata dibalasnya malam itu juga. Percakapan pun berlangsung. Pembeli itu mengirimkanfoto masker merek Nexcare yang dibelinya dan kasir Apotek Kimia Farma pada saat kejadian berlangsung.
Sama seperti saya, pembeli itu mendapatkan masker dengan harga mahal di Apotek Kimia Farma pada 15 Maret 2020. Ia membelinya pada sore hari di Apotek Kimia Farma timur Alun-alun Ponorogo sekitar pukul lima sore.
Selain harus menebus dengan harga sangat mahal, pembelian masker juga tak disertai kwitansi pembelian oleh kasir Kimia Farma. Padahal produk lain yang ia beli di tempat sama mendapatkan bukti pembelian.