Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Grab dan Nilai-nilai Kebaikan yang Memberi Arti pada Teknologi

4 Desember 2019   12:52 Diperbarui: 4 Desember 2019   13:04 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitur pemberian rating dan uang tip mengingatkan kita untuk lebih menghargai hasil kerja orang lain yang telah menolong kita (dok. pri).

Saya jadi terkesan. Pertama, karena oleh-oleh untuk ibu ternyata saya dapatkan dengan bantuan dari seorang pengemudi Grab yang juga seorang ibu. Kedua, ucapan maaf dari Bu Puji untuk struk pembelian yang hilang adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Saya menangkapnya bukan sebagai ketakutan atas prosedur wajib bagi pengemudi Grab untuk menyertakan struk pembelian/pesanan GrabFood. 

Permintaan maaf Bu Puji terdengar tulus. Baginya penting untuk jujur dan menyampaikannya agar saya menjadi maklum. Tentu saja saya tidak mempermasalahkan struk yang tercecer tersebut. Seandainya ia tidak mengatakannya pun saya tetap lebih berterima kasih atas pertolongannya "menjemput" oleh-oleh untuk ibu.

Perjalanan bersama GrabBike (dok. pri).
Perjalanan bersama GrabBike (dok. pri).
Kesan mendalam juga pernah rasakan dari layanan GrabBike. Beberapa waktu lalu sepupu saya berkunjung ke Jogja guna berobat dan kami bertemu sebelum ia ke rumah sakit. Karena tidak bisa mengantarkannya, saya menawarkan untuk memesankan GrabBike. 

Tak lama kemudian seorang pengemudi Grab datang menjemput dan semuanya berjalan sesuai harapan. Sepupu saya dihantar dengan selamat sampai ke rumah sakit. Namun, saya lupa memberitahunya agar tidak perlu membayar karena ongkos GrabBike sudah terbayarkan dengan saldo OVO saya. 

Malam harinya kami kembali bertemu. Saya memastikan apakah tadi pagi ia memberikan uang kepada pengemudi Grab? Ternyata ia sempat menanyakan ongkos dan sudah bersiap menarik uang dari dompet. Namun, sang pengemudi Grab menegaskan tidak perlu membayar karena ongkos sudah dibayarkan dengan OVO.

Di sini kembali saya ditunjukkan bahwa kejujuran masih eksis di banyak tempat. Saya lega karena pengemudi Grab tersebut, seperti halnya Bu Puji, adalah bagian dari orang-orang yang menjunjung kejujuran.

Memberi Arti pada Teknologi

Pengalaman di atas hanya sebagian dari sejumlah kesan saya menggunakan Grab. Kesan yang memberi arti bahwa meski teknologi bertujuan untuk memudahkan manusia, tapi jauh lebih penting teknologi tidak membuat manusia kehilangan nilai-nilai kebaikan.

Memang sekali dua kali saya mengalami hal yang kurang nyaman. Misalnya, suatu hari saya terpaksa memberi rating rendah untuk pengemudi GrabBike yang berulang kali melanggar lampu lalu lintas dan berputar arah di tempat yang dilarang.

Dalam hal ini Grab perlu lebih mengedukasi mitra pengemudinya. Rekrutmen pengemudi harus lebih selektif dan pengawasan di lapangan perlu diperketat untuk mengurangi celah kenakalan yang bisa merugikan pengguna.

Fitur pemberian rating dan uang tip mengingatkan kita untuk lebih menghargai hasil kerja orang lain yang telah menolong kita (dok. pri).
Fitur pemberian rating dan uang tip mengingatkan kita untuk lebih menghargai hasil kerja orang lain yang telah menolong kita (dok. pri).
Di luar itu semua, banyak sisi dan nilai kebaikan yang saya rasakan ketika menggunakan layanan Grab. Salah satunya saya belajar lagi betapa hal-hal yang menurut kita kecil,ternyata bisa diterima oleh orang lain sebagai sesuatu yang berarti. 

Bagaimana rasanya mendapat pesan seperti ini: "makasih bngt mas, semoga mas e tambh lancar rezekinya aamiin".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun