Nilai Kejujuran
Bicara Grab, saya juga perlu berterima kasih kepada pengemudi Grab bernama Nurani Puji Lestari. Ia adalah penolong. Beberapa waktu lalu ia menghadirkan solusi untuk kesulitan yang saya alami.
Kejadiannya pada Rabu petang, 6 November 2019. Menjelang pukul 18.00, adik saya yang juga merantau di Jogja memberi kabar bahwa ia akan pulang esok pagi. Saya terkejut karena semula ia berencana pulang pada akhir pekan. Saya pun hendak menitipkan oleh-oleh untuk ibu, yaitu kue bakpia kekinian. Ibu pernah menanyakan bakpia tersebut dan saya berjanji akan membelikannya nanti.
Kepulangan adik saya yang dipercepat membuat saya mau tidak mau harus mendapatkan bakpia itu segera. Tentu saja setelah salat magrib sambil berharap saya tidak kehabisan bakpia yang sedang digemari dan sangat laris sebagai oleh-oleh dari Jogja ini.
Sementara waktu sudah hampir malam, saya disergap rasa bersalah jika gagal mendapatkan oleh-oleh untuk ibu. Sejenak saya bingung bagaimana cara mendapatkan bakpia itu dengan cepat. Rasanya seperti orang yang tak paham teknologi.Â
Untungnya kebingungan saya tak berlangsung lama. Smartphone masih di tangan. Bukankah di dalamnya ada sebuah #AplikasiUntukSemua yang serbaguna? Mengapa tidak saya minta bantuan Grab yang sudah terbukti #SelaluBisa diandalkan?
Di sinilah layanan GrabFood menjadi penolong. Usai menekan tombol pesan, seorang pengemudi langsung menerima pesanan saya. Dari nama dan fotonya, ia seorang wanita. Terlihat dari peta, posisinya sangat dekat dengan gerai. Ia lalu mengirim chat mengabarkan akan segera mengambil pesanan saya.Â
Posisi pengemudi Grab yang dekat dengan gerai membuat saya lega karena #SelaluBisa lebih cepat sampai di gerai. Dengan demikian bisa segera pula mengantarkan pesanan saya.Â
Hal itu terbukti benar. Beberapa menit usai salat, saya melihat peta di aplikasi Grab dan menjumpai pengemudi sedang menuju alamat saya. Saat posisinya semakin dekat, saya pun keluar untuk menunggu di teras.
Seorang pengemudi Grab berjaket hijau berhenti di depan. "Mas yang pesan bakpia?, tanyanya ramah. "Bu Puji?", saya balas bertanya. Bu Puji pun menyerahkan pesanan saya. Sebelumnya ia meminta maaf karena struk pembeliannya tercecer di jalan akibat tertiup angin.Â