Kedua, tidak terlalu banyak pilihan buku-buku internasional yang menarik di Big Bad Wolf Yogyakarta kecuali buku anak yang mendominasi. Memang ada buku-buku sejarah dan biografi yang bagus. Namun, buku-buku internasional bertema agama, seni, fotografi, kesehatan, memasak, dan novel roman yang dibawa oleh "Serigala Buruk" ke Yogyakarta sepertinya kurang memenuhi harapan para pecinta buku.
Tips Berburu
Beberapa hal perlu diperhatikan sebelum dan saat menyerbu Big Bad Wolf Yogyakarta. Terlepas apakah hendak datang saat jam-jam ramai atau ingin mencoba sensasi berburu buku saat subuh, informasi berikut mungkin bisa berguna.
Pertama, meski tersedia troli dan keranjang sebagai wadah untuk buku-buku hasil buruan, tidak ada salahnya menggunakan wadah sendiri. Kita diperbolehkan membawa sendiri totebag, koper, atau wadah sejenisnya yang lebih praktis.
Kedua, akan lebih baik menggunakan instrumen pembayaran nontunai. Petugas parkir Big Bad Wolf Yogyakarta dipersenjatai dengan mesin EDC. Dengan kartu uang elektronik saya pun hanya perlu membayar ongkos parkir Rp1.
Pengunjung yang akan membayar secara nontunai juga dilayani di kasir khusus nontunai. Berdasarkan pengalaman saya yang lalu, antrean di kasir nontunai jauh lebih sedikit sehingga lebih cepat dilayani.
Ketiga, sebaiknya tentukan jenis buku yang ingin dicari atau dibeli sejak awal karena ada banyak kategori buku di bazar ini. Sesuaikan dengan minat dan jenis bacaan yang paling dibutuhkan agar tidak asal comot buku mentang-mentang harga diskon.
Perhatian khusus jika ingin membeli buku dari penerbit Indonesia. Tidak banyak judul-judul baru (terbitan 2018-2019) di Big Bad Wolf Yogyakarta. Buku-buku "Serigala Buruk" mayoritas merupakan buku-buku yang lebih lama. Oleh karena itu, jika hendak datang dengan membawa daftar incaran buku-buku terbaru, sebaiknya siapkan rencana cadangan.
Jika datang dengan maksud ingin berburu buku-buku populer dari kelompok penerbit Kompas Gramedia, kecil kemungkinan bisa mendapatkannya di sini.