Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indonesia dan Jokowi di Mata Orang China

21 Juni 2019   09:49 Diperbarui: 21 Juni 2019   16:23 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku ini sebelumnya ditulis dalam bahasa Mandarin (dok. pri).

Keramahan orang Indonesia semakin terasa saat Idulfitri yang disebutnya sebagai pentas keramahan skala nasional. Tradisi open house dan menjamu para tamu yang dilakukan masyarakat negeri ini sangat berkesan baginya.

Orang Indonesia sangat "lentur" dalam hal waktu seolah sangat menikmati hidup. Di matanya orang Indonesia termasuk yang paling bahagia dan tabah di dunia. Padahal tidak sedikit kesulitan yang harus dihadapi. 

Di Jakarta Yunyun Dou merasakan pengalaman dikepung banjir sampai mobilnya tidak bisa bergerak sama sekali. Ia juga pernah tertahan semalaman dalam kemacetan parah. 

Menariknya saat membuat berita tentang kemacetan tersebut, Kedutaan Besar China di Jakarta meneleponnya dan memberi tahu bahwa kemacetan di Jakarta bukanlah berita yang istimewa. 

Buku ini berisi catatan-catatan Yunyun Dou selama 5 tahun bertugas di Indonesia (dok. pri).
Buku ini berisi catatan-catatan Yunyun Dou selama 5 tahun bertugas di Indonesia (dok. pri).

Meski diupah rendah, para pekerja di Indonesia tetap bisa bekerja sesuai standar. Namun, ia juga menemukan tingginya tekanan hidup di kota metropolitan Jakarta. Ia meliput dan mengikuti seorang wanita yang bekerja sebagai pelayan swalayan. 

Wanita itu tinggal di kawasan kumuh yang didiami oleh banyak pengemis. Sore hari setelah bekerja di swalayan, wanita itu ikut mengemis demi bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.

Realitas tersebut sangat kontras dengan kebiasaan dan perilaku orang-orang kaya di Jakarta. Yunyun Dou sering menjumpai pesta pernikahan super megah bergaya Barat digelar di hotel-hotel berbintang. Ia pun bisa menandai adanya pesta pernikahan orang kaya di Jakarta melalui deretan karangan bunga dan area parkir hotel yang penuh dengan mobil-mobil mewah.

Jika Jakarta merupakan kota metropolitan yang besar, maka Surabaya bagi Yunyun Dou adalah kota modern yang terus bergerak maju dengan tingkat pendidikan warganya yang tinggi. Dibanding Jakarta, Surabaya lebih arif dalam mengembangkan kotanya. 

Masih banyak bangunan bersejarah yang dirawat dengan baik di Surabaya. Banyak pula taman dan pepohonan yang membuat wajah Surabaya memiliki kemiripan dengan Singapura.

Buku ini sebelumnya ditulis dalam bahasa Mandarin (dok. pri).
Buku ini sebelumnya ditulis dalam bahasa Mandarin (dok. pri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun