Bukannya tidak berselera dengan hidangan-hidangan tersebut, tapi saya sengaja mengulur waktu sedikit lebih lama demi mencari jenis hidangan berbeda yang mungkin dibawa oleh para tetangga. Kalau untuk menikmati ayam goreng dan sambal goreng, nanti sajalah di rumah sendiri.
Untungnya ada bakso. Saya menemukan dalam satu wadah besar teras mushola. Sepertinya hanya ada satu keluarga yang membawa bakso daging sapi ini dan tampaknya tidak banyak yang mengincarnya. Saya pun leluasa mengambilnya sendiri. Baru kemudian beberapa orang ikut meracik hidangan tersebut.
Santap bersama setelah bersalaman |Dokumentasi pribadi
Memilih hidangan menurut selera |Dokumentasi pribadi
Selama makan bersama suasana penuh keakraban terjalin di antara warga, terutama mereka yang kembali dari rantau. Sambil menghabiskan hidangan, satu demi cerita terdengar diperbincangkan. Banyak pula canda dan senda gurau yang mengiringi pertemuan  satu tahun sekali ini.
Berlebaran dengan cara bersalaman dan menyantap hidangan bersama-sama di satu tempat seperti ini sebenarnya baru pertama kali diadakan di komplek kami tinggal. Tahun-tahun sebelumnya agenda silaturahmi saat lebaran dilaksanakan dengan cara berkeliling dan saling mendatangi rumah. Kemudian di rumah tokoh masyarakat yang dituakan kami berkumpul sebentar sambil membuka diri terhadap kemungkinan ditawari makan bersama.
Bakso dan sate ayam pilihan saya |Dokumentasi pribadi
Namun, tahun ini warga rukun tetangga kami menghendaki sesuatu yang berbeda.
Lebaran tetap perlu dirayakan, tapi dengan cara yang tidak sama dengan kebiasaan sebelumnya. Berkumpul dan bersantap bersama di musala pun dimufakati. Perayaan seperti ini dianggap bisa semakin memperkuat kebersamaan antar warga. Selain itu tidak terlalu melelahkan dan menghabiskan banyak waktu dibandingkan jika berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya.
Memang bagi beberapa orang bersilaturahmi dengan mendatangi setiap rumah akan lebih memberi pengalaman personal. Bagi sang tuan rumah ada keharuan karena merasa dihormati. Sedangkan bagi yang berkunjung ada kepuasaan karena sudah datang dan meminta maaf secara langsung di rumah yang dituju.
Menikmati hidangan lebaran bersama-sama |Dokumentasi pribadi
Walau demikian, perayaan lebaran dengan mengumpulkan semua warga di satu tempat  juga bukan cara yang buruk. Semangat silaturahmi sama sekali tidak hilang. Bahkan, gelaran berkumpul seperti ini membuktikan bahwa meski zaman telah berubah, tapi kerukunan dan solidaritas tidak pernah dilupakan. Malahan terasa lebih hangat dan nikmat karena berbagi hidangan penuh kebersamaan.
Lihat Sosbud Selengkapnya