Budi menjelaskan kunci kelezatan Sate Merah selain pada penggunaan filet daging ayam, juga ada pada bumbu rahasia yang ia racik sendiri. Meski merahasiakannya, Budi sedikit membocorkan bahwa ada sedikit pengaruh bumbu khas Lombok dan Banjarmasin dalam racikan bumbu rahasianya. Bumbu cabe merah dan bumbu rahasia itulah yang menjadi kekuatan rasa Sate Merah.
Budi biasa membuat Lilit Basah dalam jumlah banyak sebagai persediaan dan bisa disimpan hingga 3 minggu di dalam freezer. Setiap ada pembeli yang memesan, Lilit Basah dipotong menjadi beberapa bagian berbentuk kotak untuk dikukus kembali dan selanjutnya digoreng sebentar dengan mentega.
Lilit Basah yang disajikan bersama potongan mentimun dan bawang goreng tak kalah lezat dari Sate Merah. Pertama mencecapnya seperti menikmati nuget ayam. Tapi semakin lama terasa lebih kaya pada setiap gigitannya. Cincangan daging ayam yang kasar rasanya gurih dan tidak pedas sehingga pas dinikmati sebagai kudapan tanpa nasi. Tapi kalau ingin menyantapnya bersama nasi, Lilit Basah juga bisa menjadi lauk yang istimewa.
Kebebasan
Perjalanan Budi bersama Sate Merah sebenarnya belumlah lama. Sore itu Budi yang mengaku tidak terlalu pandai memasak berkisah bagaimana ia bisa terjun ke bisnis kuliner. Semua bermula pada bulan Juli 2015 setelah ia memutuskan meninggalkan profesinya di bidang hospitality dan hiburan. Puluhan tahun menikmati kemapanan pada bidang tersebut, ia ternyata merasa bosan. Muncul keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru di mana ia bisa merasa lebih bebas dan santai.
Semangat kebebasan membuatnya memilih bidang kuliner. Sebagai permulaan Budi mendirikan "Angkringan Ratu". Di angkringan itu ia mempekerjakan sejumlah pegawai dan juru masak untuk menyediakan sendiri semua menu.Â
Maka pada 2016 ia membangun kembali usaha kulinernya dengan nama "Sate Ratu". Ia pun memilih lokasi baru dengan menempati warung di Jogja Paradise Foodcourt seperti sekarang. Sementara itu sebutan "Ratu" tetap dipertahankan menggambarkan filosofi yang ingin dibawanya lewat resep-resep makanan. Sebutan Ratu menurutnya erat dengan makna tradisional sekaligus mengandung kesan prestise. Itu selaras dengan keinginannya untuk menyajikan menu khas tradisional dengan resep, bahan, dan rasa yang premium. Sate Merah dan Lilit Basah adalah manisfestasi dari makna "Ratu" tersebut.
Melalui Sate Merah dan Lilit Basah itulah Budi merasa menemukan kebebasan. Mulai dari meracik resep, pencarian bumbu, hingga pengolahannya ia tangani sendiri bersama sang istri. Dengan demikian ia bisa lebih mudah menjaga kualitas dan rasa hidangannya.Â