Tanpamu cinta tak berarti
Cinta sudah lewat
Tak ku kira kan begini
Mengapa harus kau terikat
Meski tlah terucap
Hanya aku yang ada di hatimu
***
Tentu saja saya tidak sedang memaksakan sudut pandang. Ini hanya tawaran cara bagaimana memahami cerita cinta KAHITNA, baik yang menampilkan kebahagiaan, maupun yang memotret kegetiran. Lagipula, dalam kegetiran sekalipun KAHITNA masih setia memuja wanita dengan menyebutnya sebagai Mantan Terindah. Bahkan, di lagu yang judulnya secara ekplisit menyanjung laki-laki, yakni Suami Terbaik, KAHITNA tetap memuja wanita dengan menempatkan istri sebagai sosok yang takkan terganti.
KAHITNA juga tidak suka menampilkan kegetiran sebagai kisah sedih yang emosional berbalut kemarahan. Mereka justru mengajari cara berbesar hati dengan mengukir manis kenangan sekalipun kita bukan sosok yang dimenangkan dalam drama tragis Merenda Kasih.Â
KAHITNA tentu saja berpihak kepada semua pemilik hati dan cinta. Oleh karena itu, mereka bisa menjadi pembela bagi siapa saja. Tapi sejatinya KAHITNA adalah pemuja wanita, baik dalam derita maupun cinta, baik dalam kebahagiaan maupun kegetiran. Sebagai laki-laki, inilah fakta yang harus saya terima dengan besar hati.