Wanita adalah sumber dari segala sumber cerita. Karenanya wanita selalu menjadi sosok ideal untuk dijadikan titik tolak pembahasan banyak hal dalam kehidupan. Tuhan barangkali menciptakan manusia dengan formula kromosom XX ini dengan tujuan agar kehidupan manusia tak pernah kering cerita. Wanita adalah muasal sekaligus muara dari cerita-cerita terbaik.Â
Setidaknya itulah yang saya tangkap dari lagu-lagu KAHITNA. Grup ini adalah pemuja sejati wanita. Itulah sebabnya mereka pun sangat dipuja oleh wanita. Saya bisa berdebat jika ada yang membantah hal ini. Kalau tak percaya, datanglah ke konser atau show mereka yang manapun. Wanita selalu mendominasi dan laki-laki praktis menjadi kaum minoritas di sekitar panggung KAHITNA. Perbandingannya bisa menyentuh 9:1!
***
Apa yang membuat KAHITNA selama ini dipuja dan dipuji, salah satunya karena mereka menempatkan wanita sebagai "tulang punggung" dalam banyak cerita cinta. Memanglah benar bahwa dalam kehidupan ini laki-laki dan wanita setara. Tapi dalam ruang cinta KAHITNA wanita berada di relung yang lebih istimewa.Â
Tak terelakkan lagi kalau Cantik adalah lagu yang didedikasikan secara luar biasa untuk  memuja wanita. Jika kemudian lagu yang diterbitkan pada 1996 ini menjadi mantra terbaik untuk menaklukan hati wanita, itu adalah dampak turunannya.Â
Kemudian lagu Tak Sebebas Merpati yang sejak kemunculannya hingga detik ini menjadi andalan untuk melamar, jauh sebelum lagu fenomenal Akad milik Payung Teduh dan Janji Suci milik Yovie & Nuno hadir. Secara tak kasat mata lagu ini pun sebenarnya merupakan persembahan khusus untuk wanita.
Pada lagu Cantik dan Tak Sebebas Merpati sangat jelas kedudukan wanita adalah sebagai ilham kebahagiaan. Namun, bukan pada dua lagu itu saja KAHITNA memuja dan memuji wanita. Menyimak karya-karya mereka dari album pertama Cerita Cinta hingga karya terkini Rahasia Cinta, KAHITNA konsisten sebagai pemuja wanita. Salah satunya pada lagu Bidadari Tak Bersayap dari album Rahasia Cinta (2015). Lewat lagu tersebut KAHITNA menampilkan wanita dalam narasi yang menyebutkannya sebagai sosok pemaaf, pemilik hati yang luas, dan pemberi cinta yang besar. mereka ingin mengatakan bahwa wanita adalah penjelmaan bidadari yang tak bersayap di dunia.
Ku cari belaian terindah
Sampai ke pelosok negeri
Hanya satu yang takkan teringkari
Ternyata kasihmu terindah untukku
Di saat fitri di saat saat suci ini
Ku memohon maaf dengan segala sesalku
Ku bersyukur atas belaian kasihmu Ibu
Cintamu seindah melati
Dengan demikian jelaslah bahwa melalui lagu-lagu seperti Cantik, Tak Sebebas Merpati, Bidadari Tak Bersayap, dan Seindah Melati, KAHITNA sedang menuliskan pesan bahwa tidak mungkin manusia bisa bertahan tanpa cinta dan kasih seorang wanita. Dalam hidup, manusia bisa memiliki semangat dan harapan karena adanya wanita.Â
Meskipun demikian, KAHITNA tidak melakukan glorifikasi terhadap wanita yang justru akan membuatnya berada terlalu jauh dari realitas kehidupan. Dalam ruang tema cinta sama, manakala ujungnya tidak sesuai dengan harapan, lagu-lagu KAHITNA juga menampilkan wanita sebagai sumber kegetiran (semoga saya tidak diserang oleh 120 juta wanita penduduk Indonesia).
Memanglah para wanita boleh menganggap bahwa kegetiran yang dimaksud dalam lagu-lagu KAHITNA adalah juga hasil perbuatan kaum laki-laki. Para laki-laki yang selama ini paling sering berkhianat, memberi harapan palsu, lalu pergi menghilang tiba-tiba.Â
Tapi susah untuk ditampik bawah wanitalah yang secara alami menjadi tokoh kunci dalam lagu-lagu KAHITNA. Ketika KAHITNA mengangkat kisah cinta happy ending dengan wanita sebagai ilhamnya, maka saat mereka menyajikan kisah cinta yang muram, maka wanita pun masih menjadi sumbernya. Sekali lagi, wanita adalah tulang punggung dalam cerita cinta KAHITNA.
Dengarkan juga Cinta Sudah Lewat yang meski dibawakan dengan tensi tenang dan tegar, tapi secara terang menunjukkan pahit dan getirnya cinta manakala sang wanita akhirnya bersanding dengan laki-laki lain. Dalamnya kegetiran itu membuat cinta seolah sudah lewat dan tidak akan kembali lagi.Â
Tanpamu cinta tak berarti
Cinta sudah lewat
Tak ku kira kan begini
Mengapa harus kau terikat
Meski tlah terucap
Hanya aku yang ada di hatimu
***
Tentu saja saya tidak sedang memaksakan sudut pandang. Ini hanya tawaran cara bagaimana memahami cerita cinta KAHITNA, baik yang menampilkan kebahagiaan, maupun yang memotret kegetiran. Lagipula, dalam kegetiran sekalipun KAHITNA masih setia memuja wanita dengan menyebutnya sebagai Mantan Terindah. Bahkan, di lagu yang judulnya secara ekplisit menyanjung laki-laki, yakni Suami Terbaik, KAHITNA tetap memuja wanita dengan menempatkan istri sebagai sosok yang takkan terganti.
KAHITNA juga tidak suka menampilkan kegetiran sebagai kisah sedih yang emosional berbalut kemarahan. Mereka justru mengajari cara berbesar hati dengan mengukir manis kenangan sekalipun kita bukan sosok yang dimenangkan dalam drama tragis Merenda Kasih.Â
KAHITNA tentu saja berpihak kepada semua pemilik hati dan cinta. Oleh karena itu, mereka bisa menjadi pembela bagi siapa saja. Tapi sejatinya KAHITNA adalah pemuja wanita, baik dalam derita maupun cinta, baik dalam kebahagiaan maupun kegetiran. Sebagai laki-laki, inilah fakta yang harus saya terima dengan besar hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H