Berkunjung ke Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah perlu meluangkan waktu setidaknya sehari untuk menjelajah setiap tempat menarik yang ada. Banyaknya obyek wisata di kota kelahiran Jenderal Sudirman ini tentu sayang jika dilewatkan begitu saja atau hanya disinggahi sebentar.
Apalagi, Purbalingga juga menawarkan pengalaman jelajah rasa kuliner yang patut dicoba. Salah satunya adalah Bakso Klenger Boy yang ada di Jalan S. Parman No. 88.Â
Dari pusat kota Purbalingga warung bakso ini dapat dicapai dengan mudah melalui Jalan Isdiman atau dari alun-alun ke arah timur sejauh 1 km. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke arah selatan menyusuri Jalan S. Parman sejauh dua kilometer hingga sampai di simpang empat Kedungmenjangan. Hanya beberapa meter dari simpan empat tersebut, warung Bakso Klenger Boy dapat ditemukan. Spanduk besar berwarna merah dan gerobak bakso bercat coklat terang menjadi etalase yang mencolok.
Awalnya Bakso Klenger Boy hanya menyediakan bakso sapi biasa dan bakso klenger urat. Tapi sejak awal 2017 ada pilihan baru yaitu "Bakso Beranak Tujuh".Â
Menurut sang istri yang dijumpai saat sedang melayani pembeli, Bakso Klenger Boy sebenarnya sudah pernah menjual bakso beranak sebelumnya. Namun, dulu ukurannya tidak terlalu besar sehingga kurang menarik perhatian pembeli. Suaminya kemudian memutuskan untuk membuat bakso beranak yang lebih besar dengan isian yang lebih banyak.
Untungnya saya tidak perlu menunggu lama. Begitu ada kursi yang kosong, semangkuk Bakso Beranak Tujuh segera saya pesan. Melihat ukurannya yang besar saya memilih untuk tidak menggunakan mie karena takut tidak habis.Â
Semangkuk bakso beranak dalam genangan kuah panas tersaji dengan cepat untuk saya. Â Uap dari kuahnya menerbangkan aroma sedap. Ada sedikit jejak minyak dari kaldu sapi. Irisan kecil daun seledri dan bawang merah goreng menambah ramai kuahnya. Mencecap satu sendok kuah tersebut langsung terasa segarnya.
Untuk memudahkan melahap bakso dagingnya, ada pisau kecil yang disediakan. Tidak sulit untuk membedah dan mengiris bakso ini karena teksturnya padat. Dua irisan memanjang berhasil menguak isi di dalam "bakso induknya". Ada tujuh "bakso anakan" berukuran kecil serta sedikit cincangan urat dan daging.
Mengigit potongan bakso induk yang besar terasa teksturnya yang padat dengan serta-serat daging yang sedikit kasar. Jejak rasa daging sapinya cukup gurih. Sementara tujuh bakso anakannya sedikit lebih kenyal dan lembut. Namun tak kalah enaknya dengan bakso yang besar.
Bagi penggemar berat bakso, sajian bakso beranak ini akan cukup memuaskan. Jika menginginkan tambahan rasa, bisa menambahkan kecap, saus dan sambalnya sesuai selera.
Saya sempat kewalahan menghabiskan porsinya yang besar karena tiga jam sebelumnya baru menyantap pecel. Oleh karena itu, sebaiknya kosongkan perut lebih dulu sebelum menikmati Bakso Beranak Tujuh ini. Dengan penuh selera dan kesabaran akhirnya bakso beranak dengan tujuh anaknya berhasil saya lahap.
Oh ya, seporsi Bakso Beranak Tujuh di Bakso Klenger Boy dihargai Rp 35.000. Harga yang terbilang murah dibanding beberapa bakso beranak yang pernah saya jumpai di tempat lain. Meskipun demikian, rasanya tak mengecewakan. Selain sedap, Bakso Beranak Tujuh ini juga membuat penikmatnya kekenyangan. Cocok dengan label "klenger" yang diusungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H