Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melahap Bakso Beranak Tujuh di Purbalingga, Rasanya Klenger!

3 Agustus 2017   12:54 Diperbarui: 3 Agustus 2017   14:24 9625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah perlu meluangkan waktu setidaknya sehari untuk menjelajah setiap tempat menarik yang ada. Banyaknya obyek wisata di kota kelahiran Jenderal Sudirman ini tentu sayang jika dilewatkan begitu saja atau hanya disinggahi sebentar.

Apalagi, Purbalingga juga menawarkan pengalaman jelajah rasa kuliner yang patut dicoba. Salah satunya adalah Bakso Klenger Boy yang ada di Jalan S. Parman No. 88. 

Dari pusat kota Purbalingga warung bakso ini dapat dicapai dengan mudah melalui Jalan Isdiman atau dari alun-alun ke arah timur sejauh 1 km. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke arah selatan menyusuri Jalan S. Parman sejauh dua kilometer hingga sampai di simpang empat Kedungmenjangan. Hanya beberapa meter dari simpan empat tersebut, warung Bakso Klenger Boy dapat ditemukan. Spanduk besar berwarna merah dan gerobak bakso bercat coklat terang menjadi etalase yang mencolok.

Warung Bakso Klenger Boy di Jalan S. Parman nomor 88 Purbalingga (dok. pri).
Warung Bakso Klenger Boy di Jalan S. Parman nomor 88 Purbalingga (dok. pri).
Usaha bakso ini dijalankan oleh Otong Jurianto dan istrinya sejak 2010 (dok. pri).
Usaha bakso ini dijalankan oleh Otong Jurianto dan istrinya sejak 2010 (dok. pri).
Bakso Klenger Boy adalah usaha milik Otong Jurianto. Ia membuka warung bakso sejak 2010. Kini bersama sang istri setiap hari ia melayani pembeli yang ingin menikmati bakso racikannya.

Awalnya Bakso Klenger Boy hanya menyediakan bakso sapi biasa dan bakso klenger urat. Tapi sejak awal 2017 ada pilihan baru yaitu "Bakso Beranak Tujuh". 

Menurut sang istri yang dijumpai saat sedang melayani pembeli, Bakso Klenger Boy sebenarnya sudah pernah menjual bakso beranak sebelumnya. Namun, dulu ukurannya tidak terlalu besar sehingga kurang menarik perhatian pembeli. Suaminya kemudian memutuskan untuk membuat bakso beranak yang lebih besar dengan isian yang lebih banyak.

Bakso Klenger berisi urat cincang (dok. pri).
Bakso Klenger berisi urat cincang (dok. pri).
Bakso Beranak Tujuh sebelum
Bakso Beranak Tujuh sebelum
Sejak saat itu warung baksonya semakin dikenal. Banyak penggemar bakso maupun pecinta kuliner yang datang karena penasaran dengan Bakso Beranak Tujuh. Hal itu pun terlihat saat saya datang ke warung ini semua kursinya sudah terisi. Saya harus bersabar di luar sampai ada pembeli yang selesai bersantap.

Untungnya saya tidak perlu menunggu lama. Begitu ada kursi yang kosong, semangkuk Bakso Beranak Tujuh segera saya pesan. Melihat ukurannya yang besar saya memilih untuk tidak menggunakan mie karena takut tidak habis. 

Semangkuk bakso beranak dalam genangan kuah panas tersaji dengan cepat untuk saya.  Uap dari kuahnya menerbangkan aroma sedap. Ada sedikit jejak minyak dari kaldu sapi. Irisan kecil daun seledri dan bawang merah goreng menambah ramai kuahnya. Mencecap satu sendok kuah tersebut langsung terasa segarnya.

Untuk memudahkan melahap bakso dagingnya, ada pisau kecil yang disediakan. Tidak sulit untuk membedah dan mengiris bakso ini karena teksturnya padat. Dua irisan memanjang berhasil menguak isi di dalam "bakso induknya". Ada tujuh "bakso anakan" berukuran kecil serta sedikit cincangan urat dan daging.

Bakso beranak berisi tujuh bakso kecil (dok. pri).
Bakso beranak berisi tujuh bakso kecil (dok. pri).
Sedap, gurih, dan mengenyangkan! (dok. pri).
Sedap, gurih, dan mengenyangkan! (dok. pri).
Baik "bakso induk" maupun "bakso anakan" keduanya matang sempurna. Kedua jenis bakso tersebut awalnya dibuat terpisah. Saat cetakan bakso induknya mulai matang, bakso anakan yang sudah matang lebih dulu ikut dimasukkan. Bakso induknya kemudian dibentuk kembali dan direbus hingga matang seluruhnya.

Mengigit potongan bakso induk yang besar terasa teksturnya yang padat dengan serta-serat daging yang sedikit kasar. Jejak rasa daging sapinya cukup gurih. Sementara tujuh bakso anakannya sedikit lebih kenyal dan lembut. Namun tak kalah enaknya dengan bakso yang besar.

Bagi penggemar berat bakso, sajian bakso beranak ini akan cukup memuaskan. Jika menginginkan tambahan rasa, bisa menambahkan kecap, saus dan sambalnya sesuai selera.

Saya sempat kewalahan menghabiskan porsinya yang besar karena tiga jam sebelumnya baru menyantap pecel. Oleh karena itu, sebaiknya kosongkan perut lebih dulu sebelum menikmati Bakso Beranak Tujuh ini. Dengan penuh selera dan kesabaran akhirnya bakso beranak dengan tujuh anaknya berhasil saya lahap.

Oh ya, seporsi Bakso Beranak Tujuh di Bakso Klenger Boy dihargai Rp 35.000. Harga yang terbilang murah dibanding beberapa bakso beranak yang pernah saya jumpai di tempat lain. Meskipun demikian, rasanya tak mengecewakan. Selain sedap, Bakso Beranak Tujuh ini juga membuat penikmatnya kekenyangan. Cocok dengan label "klenger" yang diusungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun