Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Malam Minggu di Angkringan Yogyakarta: Dari "Masdjo", "Ethor", hingga #Syurhat

29 Maret 2017   08:44 Diperbarui: 29 Maret 2017   17:00 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan-tangan bergiat dengan media sosial di angkringan pada Sabtu (25/3/2017). Tangan-tangan ini milik COO Kompasiana Iskandar Zulkarnaen dan Kompasianer Jogja Ang Tek Khun, Arif, dan Dimas (dok. pri).

Mendekati pukul 11 malam, "majelis" kami belum beranjak pergi. Selain karena hujan yang belum reda, suasana juga semakin seru. Terutama setelah kedatangan seorang laki-laki berperawakan agak mungil. Ia adalah penunggu akun twitter @guyonangkring yang “femes” di Yogyakarta. Maka dari itu ia pun salah satu bagian dari Masdjo.

Tak butuh waktu lama baginya menciptakan keriuhan di tengah tensi obrolan kami yang sempat menurun seiring malam yang semakin pekat. Salah satunya lewat celetukan lugu “ethor”. Beberapa kali ia menyebut “ethor” dalam pernyataanya yang bernada kritik. 

Menyadari ada yang ganjil, Elzha dan Arif L Hakim buru-buru mengembalikan “ethor” ke jalan yang benar: “earth hour”. Barangkali  jikalau ada di antara pengunjung angkringan malam itu ternyata aktivis WWF, maka kami bisa diperkarakan dengan tuduhan penistaan “earth hour” yang telah menjadi agenda penting aktivis dunia.

Dari angkringan #Syurhat menggeser JKT48 dan earth hour (dok. pri/twtter.com).
Dari angkringan #Syurhat menggeser JKT48 dan earth hour (dok. pri/twtter.com).
Tatkala “ethor” telah tercerna, muncul celetukan berikutnya. “Naikin syurhat, yuk!”, cetus Elzha. Awalnya memang kurang direspon. Tapi setelah cuitan pertama #syurhat muncul di timeline, maka gerombolan kami pun berubah menjadi majelis #syurhat. 

Semua kompak menatap layar smartphone masing-masing. Jemari pun bermain. Tapi saya hanya mencuit #syurhat dua kali. Lagi-lagi karena saya kurang berbakat untuk hal seperti ini. Kecuali jika kultwit tentang KAHITNA.

Hanya dalam hitungan menit, #syurhat sudah muncul di trending topic nasional nomor 5. Tawa pun tak terelakkan manakala membaca cuitan-cuitan lucu beratribut #syurhat.

***

Dari sudut angkringan Yogyakarta di tengah malam itu, lahir #syurhat. Mas Isjet, begitu COO Kompasiana biasa dipanggil, terlihat antusias mengikutinya. Hasilnya, setelah satu jam #syurhat mendominasi linimasa kami dan berhasil menarik para pengguna twitter lainnya untuk mengikuti. Lalu dua jam kemudian saat hari telah berganti, #syurhat secara organik telah bertahta di puncak trending topic twitter, mengungguli JKT48 dan melewati #earthhour yang baru saja “ternistakan” jadi “ethor”.

Wajah-wajah majelis #syurhat malam itu (twitter @iskandarjet).
Wajah-wajah majelis #syurhat malam itu (twitter @iskandarjet).
Semua diawali celetukan sederhana di sebuah angkringan pada pekatnya malam Kota Yogyakarta. Kekuatan jari dan ampuhnya langgam media sosial yang ditabuh oleh (sebagian) Masyarakat Digital Jogja (Masdjo) terbukti malam itu. Beberapa menit menjelang pukul 01.00 dini hari, majelis  sepakat menyudahi pertemuan. Kami pulang saat  bulan tak bercahaya, berteman sepi, berbayang teduh matamu #syurhat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun