Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika Sate Klathak Khas Yogyakarta Bertransformasi Lebih Kekinian

21 Januari 2017   10:37 Diperbarui: 21 Januari 2017   11:06 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Nglathak membaca Sate Klathak lebih dekat dengan anak muda sekaligus memberi nilai tambah pada identitas kuliner khas Yogyakarta (dok. pribadi).

Warung Nglathak juga menggratiskan harga bagi pengunjung yang datang untuk keperluan berbuka puasa Senin-Kamis. Mereka yang dalam sehari bisa mengaji Al Quran sebanyak dua juz juga bisa makan gratis di Warung Nglathak. Menurut cerita Mas To, sudah ada beberapa mahasiswa yang datang untuk berbuka puasa dan bersantap secara cuma-cuma.

Agar lebih ramah lingkungan, daging sate dibakar dengan briket tempurung kelapa (dok. pribadi).
Agar lebih ramah lingkungan, daging sate dibakar dengan briket tempurung kelapa (dok. pribadi).
Warung Nglathak mengandalkan tiga varian sate klathak sebagai signature dish. Ada sate klathak original, sate klathak manis, dan sate klathak mozarela. Setiap porsinya disantap bersama nasi, kuah gulai, serta pelengkap berupa irisan cabe rawit, kobis dan tomat. Khusus sate klathak manis diberi tambahan kecap yang disajikan terpisah. Sementara sate klathak mozarela, dagingnya berlumur keju leleh yang gurih.

Minuman andalannya adalah Teh Biru dan Yoghurt Moringa. Teh biru diracik dari Bunga Telang yang dikeringkan. Sedangkan Yoghurt Moringa dibuat dengan mencampur yoghurt susu sapi dengan serbuk daun kelor yang memiliki sensasi serupa rasa mactha.

Sore itu saya memilih Sate Klathak Original dan segelas Teh Biru. Karena pembakaran sate dilakukan di samping ruang makan, proses pembuatannya pun bisa dilihat. Daging yang digunakan berasal daging domba betina berusia lima tahun atau lebih. Pemilihan daging domba yang sudah tua dimaksudkan untuk menjaga populasi jenisnya. Jika terus domba atau kambing betina yang masih muda terus disembelih, populasi hewan tersebut akan semakin berkurang karena domba dan kambing betina yang mudah semestinya dibiarkan beranak lebih dulu.

Teh Biru seduhan bunga Telang. Pigmen biru dalam kelopak bunga tersebut mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh (dok. pribadi).
Teh Biru seduhan bunga Telang. Pigmen biru dalam kelopak bunga tersebut mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh (dok. pribadi).
Teh Biru berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi air jeruk nipis (dok. pribadi).
Teh Biru berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi air jeruk nipis (dok. pribadi).
Daging tersebut kemudian diiris kotak dan ditusuk menggunakan besi jeruji lazimnya sate klathak. Arang yang digunakan untuk membakar adalah jenis briket yang terbuat dari tempurung kelapa. Selain lebih ramah lingkungan, nyala panas pembakaran briket juga bertahan lebih lama hingga dua jam.

Selagi dibakar, tusukan daging diputar beberapa kali agar matang secara merata. Tak ada bumbu yang ditambahkan selama dibakar. Saat disajikan pun tampilannya polos. Hanya warnanya yang berubah menjadi kecoklatan dengan sedikit jejak hitam akibat gosong.

Potongan dagingnya lumayan besar. Saat digigit teksturnya sangat empuk meski daging yang digunakan berasal domba yang sudah tua. Selain karena penggunaan jeruji besi yang meratakan panas hingga ke dalam daging, rupanya Mas To sudah memberi perlakuan khusus di dapur sebelum daging dibakar.

Menu olahan daging kambing di Warung Nglathak. Selain Sate Klathak, ada juga gulai, tengkleng, dan tongseng (dok. pribadi).
Menu olahan daging kambing di Warung Nglathak. Selain Sate Klathak, ada juga gulai, tengkleng, dan tongseng (dok. pribadi).
Tengkleng (atas) dan Tongseng (bawah) dengan tambahan irisan sayur dan cabe rawit siap meneror lidah (dok. pribadi).
Tengkleng (atas) dan Tongseng (bawah) dengan tambahan irisan sayur dan cabe rawit siap meneror lidah (dok. pribadi).
Tidak usah khawatir terganggu dengan bau prengus karena aroma tersebut tidak tercium sama sekali. Menurut Mas To kuncinya adalah pada perlakukan domba atau kambing saat dipelihara hingga disembelih. Warung Nglathak memilih daging dari peternak di Bantul sehingga bisa memastikan kambing dipelihara dengan baik dan disembelih secara benar.

Seporsi sate klathak yang disantap dengan kuah gulai yang ringan, serta tambahan potongan cabe rawit, tomat dan kobis sungguh merupakan kenikmatan. Apalagi bagi saya yang sudah setahun lebih tidak menyantap daging kambing. Bukan karena pantangan tapi karena saya sedang berusaha mengutamakan sayur dan buah. Sebelumnya saya bahkan seorang penikmat sate kambing. Jadi bisa dibayangkan kenikmatan yang saya rasakan saat menyantap sate klathak ini seperti seseorang yang melepas rindu dengan sosok yang dinantikannya selama bertahun-tahun. Kenikmatannya semakin terasa saat potongan daging kambingnya disuap bersama-sama nasi yang ditanak dari beras organik yang didatangkan oleh Warung Nglathak dari petani di Magelang. 

Signature dish Warung Nglathak adalah Sate Klathak yang disajikan bersama kuah gulai yang ringan (dok. pribadi).
Signature dish Warung Nglathak adalah Sate Klathak yang disajikan bersama kuah gulai yang ringan (dok. pribadi).
Sate Klathak dengan daging yang sangat empuk dan tidak menyisakan aroma prengus sama sekali (dok. pribadi).
Sate Klathak dengan daging yang sangat empuk dan tidak menyisakan aroma prengus sama sekali (dok. pribadi).
Sate Klathak dengan balutan mozarela yang lembut dan gurih menghadirkan pengalaman rasa tersendiri (dok. pribadi).
Sate Klathak dengan balutan mozarela yang lembut dan gurih menghadirkan pengalaman rasa tersendiri (dok. pribadi).
Setelah puas menghabiskan sepiring sate, giliran mencoba Teh Biru yang unik. Warna biru berasal dari antosianin atau pigmen warna pada Bunga Telang. Teh Biru dibuat dengan menyeduh Bunga Telang yang sudah dikeringkan. Bunga kering tersebut didapatkan dari pembudidaya Bunga Telang di Kediri. 

Teh Biru bisa dinikmati hangat atau ditambahkan es. Jika tanpa gula rasanya akan tawar. Warung Nglathak menyertakan potongan jeruk nipis sebagai pendamping Teh Biru. Saat perasan jeruk nipis ditambahkan ke dalam Teh Biru dan diaduk, warna biru seketika akan berubah menjadi ungu. Reaksi asam basa antara perasan jeruk nipis dengan komponen kimia warna Bunga Telang menjadi pemicunya. Meski demikian, Teh Biru yang sudah berubah warna tetap aman diminum. Kandungan antioksidannya juga bermanfaat bagi tubuh. Jejak masam jeruk nipis dan dinginnya es batu membuatnya semakin terasa menyegarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun