Kelima, saya harus menyampaikan terima kasih kembali kepada Kompasiana karena berkat ruang dan media yang disediakan, sebuah ide dan gagasan dari Kompasianer, termasuk saya bisa diapresiasi dalam bentuk, ruang dan waktu yang lebih luas. Jika tidak menulis tentang Anggrek di Kompasiana, mungkin harapan dan gagasan kompasianer tidak akan dibaca banyak orang termasuk oleh penyusun/penelaah buku kurikulum 2013. Bukan apa-apa, tapi Anggrek Indonesia saat ini memang belum menarik perhatian banyak masyarakat Indonesia kecuali hanya dilirik sebagai tanaman hias oleh kalangan tertentu. Oleh karena itu lewat Kompasiana dan buku kurikulum 2013 ini saya berharap masyarakat Indonesia semakin mengenal betapa Anggrek negerinya sangat istimewa.
Pada akhirnya saya tak mempersoalkan ketiadaan pemberitahuan terkait penyalinan tulisan dan foto-foto saya di Kompasiana ke dalam buku kurikulum 2013 tersebut. Untuk kepentingan dan kegunaan yang lebih luas apalagi untuk kepentingan pendidikan saya bersyukur dan berterima kasih bisa sedikit berkontribusi. Semoga saat membuka buku Indahnya Negeriku tersebut anak-anak Indonesia bisa tersenyum melihat kecantikan Anggrek Indonesia, anggrek itu milik mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H