Bahasa reseptif adalah kemampuan anak untuk memahami yang dikomunikasikan dalam bahasa yang didengar atau dibaca. Selain itu, bahasa reseptif yang diperoleh dari kesempatan tumbuh kembang anak yang menghubungkan gambaran-gambaran bahasa yang didapat melalui pendengaran dan persepsi bertujuan untuk memahami salinan dan cara berbicara yang kemudian pada saat itu, mendapatkan makna kata. Kemampuan anak dalam bahasa reseptif ini dapat menyebabkan anak mendapatkan kata, kalimat, cerita, dan aturan.Â
Dengan bahasa yang terbuka seseorang dapat memahami bahasa tersebut sehingga korespondensi dapat membuahkan hasil. Pemahaman bahasa menjadi alasan bagi remaja untuk memikirkan bagaimana tahapan progresif berikutnya, misalnya membaca dan mengarang sebagai alat belajar dan gerak.Â
Hal tersebut merupakan asumsi bahwa anak itu dalam bahasa terbuka, itu dapat menyebabkan masalah dalam cukup menonjol untuk diperhatikan dan didengarkan, misalnya, dalam mempelajari latihan menanggapi pertanyaan dan latihan meminta dengan tepat karena anak itu tidak memiliki pilihan untuk menjawab pertanyaan atau ajakan yang sesuai.Â
Salah satu atribut anak-anak adalah meniru apa pun yang dikatakan orang dewasa, baik dalam hal kata-kata maupun cara pengucapannya. Budaya literasi sejak dini dapat di tingkatkan agar memudahkan anak menggunakan bahasa reseptif sampai dewasa kelak. Berikut ini ada beberapa tahapan perkembangan bahasa reseptif pada anak:
1. Anak Usia 0-12 bulan
Pada usia ini, sebagian besar bayi berada pada tahap pralinguistik. Pada tahap ini anak akan lebih banyak menunjukkan korespondensi sebagai gambar artikulasi.Â
Pada tahap ini, bayi dapat menjawab suara, ocehan (pengulangan konsonan atau vokal), mendapatkan perintah verbal, dan bantalan titik.Â
Ketika anak menginjak usia 0-3 bulan, biasanya ketika orang-orang di sekitar atau terdekatnya mengeluarkan suara, si anak akan mencari di mana sumber suara tersebut dan si anak pun sudah mulai bisa memilih untuk mengenali suara diskusi dari orang lain.Â
Pada saat seorang anak menginjak usia 3-6 bulan, biasanya si kecil sudah mulai bisa menjawab suara-suara yang didengarnya dan mulai merasakan suara-suara di sekitarnya. Kemudian saat anak menginjak usia 6-9 bulan, anak sudah mulai paham ketika namanya dipanggil, dia akan berputar dan mulai melihat beberapa kata.Â