KSAN 2015 berlangsung 11 November 2015 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta menghadirkan 16 inspirator sanitasi/air minum/Foto:WAF
Keterlibatan warga menjadi penting jika Indonesia tak ingin lagi terdaftar sebagai negara dengan tingkat sanitasi rendah. Jika di kota besar seperti Jakarta saja masih banyak ditemui tinja di pekarangan rumah, bagaimana dengan penduduk di pedalaman yang tak tersentuh edukasi hidup sehat dan minimnya fasilitas kesehatan bahkan sekadar jamban pun belum tentu ada di rumahnya.
Partisipasi aktif warga menjadi modal besar tercapainya target pemerintah menciptakan sanitasi dan air minum layak. Setidaknya data yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (data 2013) Â bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah, perlahan angkanya semakin turun bahkan tidak ada lagi warga Indonesia yang BAB sembarangan dan memiliki sanitasi layak sehingga hidup sehat berkualitas pun merata dirasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Untuk memberikan gambaran seberapa besar pentingnya peran warga, bagaimana warga dan komunitas punya andil besar dengan berbagai solusi kreatif yang diinisiasinya untuk sanitasi dan air minum layak, Kementerian PPN/Bappenas menggelar KSAN 2015 dengan konsep berbeda.
KSAN 2015 yang akan berlangsung 11 November 2015 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta, menghadirkan 16 inspirator bidang sanitasi dan air minum dari berbagai kalangan dan lintas daerah. berbagai praktik terbaik sanitasi dan penyediaan air minum bersih akan disampaikan dalam waktu singkat namun diharapkan memberikan dorongan besar kepada daerah lain untuk mulai menggagas atau mengembangkan solusi kreatif di daerah masing-masing demi masyarakat yang hidup lebih sehat.
Harapannya, pegiat sanitasi di seluruh Indonesia, mendapatkan inspirasi dari video dan paparan singkat dari para sanitarian yang peduli dan bergerak mandiri untuk hidup lebih sehat berkualitas.
Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional, Nugroho Tri Utomo, mengatakan pelaksanaan KSAN 2015 merupakan upaya advokasi dari pemerintah. Masalah sanitasi dan air minum di Indonesia, katanya, 90 persennya adalah masalah kesadaran, maka advokasi harus disampaikan.
Apresiasi Pegiat Sanitasi
KSAN 2015 tak hanya akan menghadirkan sesi presentasi tunggal dari 16 inspirator sebagai bagian dari langkah advokasi pemerintah. Para pegiat sanitasi juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui AMPL Award 2015.
AMPL Award 2015 akan memilih pemenang dari kategori pemerintah dan non pemerintah, yang akan diumumkan 11 November 2015 dalam pelaksanaan KSAN 2015 di Jakarta. Sebelumnya, pada 3 November 2015, 21 finalis mempresentasikan inovasinya dalam meningkatkan akses sanitasi/air minum di daerah masing-masing, di hadapan para juri.
Inilah para finalis AMPL Award 2015, 21 daerah yang dinilai memiliki inovasi kreatif untuk meningkatkan akses sanitasi/air minum untuk warganya: