Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dapat “Suntikan Modal” dari Warga, Pemerintah Ambisius Kejar Target Akses Sanitasi

5 November 2015   14:18 Diperbarui: 5 November 2015   14:37 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KSAN 2015 berlangsung 11 November 2015 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta menghadirkan 16 inspirator sanitasi/air minum/Foto:WAF

Keterlibatan warga menjadi penting jika Indonesia tak ingin lagi terdaftar sebagai negara dengan tingkat sanitasi rendah. Jika di kota besar seperti Jakarta saja masih banyak ditemui tinja di pekarangan rumah, bagaimana dengan penduduk di pedalaman yang tak tersentuh edukasi hidup sehat dan minimnya fasilitas kesehatan bahkan sekadar jamban pun belum tentu ada di rumahnya.

Partisipasi aktif warga menjadi modal besar tercapainya target pemerintah menciptakan sanitasi dan air minum layak. Setidaknya data yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (data 2013)  bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah, perlahan angkanya semakin turun bahkan tidak ada lagi warga Indonesia yang BAB sembarangan dan memiliki sanitasi layak sehingga hidup sehat berkualitas pun merata dirasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Untuk memberikan gambaran seberapa besar pentingnya peran warga, bagaimana warga dan komunitas punya andil besar dengan berbagai solusi kreatif yang diinisiasinya untuk sanitasi dan air minum layak, Kementerian PPN/Bappenas menggelar KSAN 2015 dengan konsep berbeda.

KSAN 2015 yang akan berlangsung 11 November 2015 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail Jakarta, menghadirkan 16 inspirator bidang sanitasi dan air minum dari berbagai kalangan dan lintas daerah. berbagai praktik terbaik sanitasi dan penyediaan air minum bersih akan disampaikan dalam waktu singkat namun diharapkan memberikan dorongan besar kepada daerah lain untuk mulai menggagas atau mengembangkan solusi kreatif di daerah masing-masing demi masyarakat yang hidup lebih sehat.

Harapannya, pegiat sanitasi di seluruh Indonesia, mendapatkan inspirasi dari video dan paparan singkat dari para sanitarian yang peduli dan bergerak mandiri untuk hidup lebih sehat berkualitas.

Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional, Nugroho Tri Utomo, mengatakan pelaksanaan KSAN 2015 merupakan upaya advokasi dari pemerintah. Masalah sanitasi dan air minum di Indonesia, katanya, 90 persennya adalah masalah kesadaran, maka advokasi harus disampaikan.

Apresiasi Pegiat Sanitasi

KSAN 2015 tak hanya akan menghadirkan sesi presentasi tunggal dari 16 inspirator sebagai bagian dari langkah advokasi pemerintah. Para pegiat sanitasi juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah melalui AMPL Award 2015.

AMPL Award 2015 akan memilih pemenang dari kategori pemerintah dan non pemerintah, yang akan diumumkan 11 November 2015 dalam pelaksanaan KSAN 2015 di Jakarta. Sebelumnya, pada 3 November 2015, 21 finalis mempresentasikan inovasinya dalam meningkatkan akses sanitasi/air minum di daerah masing-masing, di hadapan para juri.

Inilah para finalis AMPL Award 2015, 21 daerah yang dinilai memiliki inovasi kreatif untuk meningkatkan akses sanitasi/air minum untuk warganya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun