Wajah lebam akibat dianiaya atau dioplas lebih mudah diselidiki daripada membuat sebuah puisi bagi Fadli Zon apalagi statusnya sebagai politisi. Jangankan Fadli Zon, orang awam sekalipun bisa membedakan wajah akibat dianiaya dan hasil oplas.
Bagaimana sikap Fadli Zon saat melihat wajah lebam akibat dari efek oplas? Sikap yang diambil Fadli Zon tentu diam dan mendengar kebohongan Ratna Sarumpaet kala merasa dianiaya, dan mendengar kejujuran kala wajahnya di oplas.
Sikap yang dilakukan Fadli Zon tentu lebih baik diam, mendengar, menjemput semua informasi yang disampaikan Ratna Sarumpaet dalam posisi sekedar tahu diantara poin kebohongan atau kejujuran.
Kebohongan
Ketika Ratna Sarumpaet berkata bohong "Dianiaya" maka keuntungan Fadli Zon dan Oposisi bisa melakukan konspirasi menjatuhkan lawan politik, apabila gagal maka resikonya Ratna Sarumpaet akan menanggung akibatnya sendirian seperti yang terjadi saat ini, para oposisi mulai menjauh, terancam pemecatan dan dianggap sebagai penyusup.
Kejujuran
Dan ketika Ratna Sarumpaet berkata jujur "Dioplas" maka keuntungan Fadli Zon berharap bisa bekerjasama dengan Ratna Sarumpaet melakukan skenario hoax "Persekongkolan bohong", tentu jika gagal maka resikonya adalah Ratna Sarumpaet bersama Fadli Zon dan Oposisi menjadi korban senjata makan tuan kecuali Ratna Sarumpaet bungkam seribu bahasa adanya "Persekongkolan Bohong" hoax tersebut.
KETIGA, Hasil dari menjenguk Ratna Sarumpaet, dua poin penting Kebohongan dan kejujuran yang akan dibawa Fadli Zon dan disampaikan ke atasannya sang Capres oposisi untuk dibahas, langkah politik apa yang akan dilakukan.
Gerak cepat sang Capres Oposisi menemui Ratna Sarumpaet tentu tidak lepas dari hasil laporan Fadli Zon sebagai bentuk respon politik konfirmasi apakah benar yang disampaikan sang bawahan benar adanya.
Sang Capres oposisi akan bersikap sama seperti yang dilakukan Fadli Zon tanpa mengurangi rasa ingin tahu lebih dekat wajah lebam apakah dianiaya atau dioplas.
Setelah sidik dan yakin factor penyebab wajah lebam dengan mengsinkronkan apakah merasa dibohongi atau jujur mengakui sebagai pedoman untuk mengambil sikap selanjutnya dengan mempertimbangkan sebab akibat, untung rugi, aman atau beresiko.