Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mama Rajin Belanja, Anak Turut Bahagia

12 Januari 2025   20:40 Diperbarui: 12 Januari 2025   20:40 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain pasir di swalayan | dokumentasi pribadi 

Mengajak anak dalam ibadah irang dewasa bukan berarti tanpa cobaan. Menonton di HP cobaan terbesar. Dan kami paling anti memberi HP pada anak saat ibadah. Maka semua "senjata" harus dikerahkan: buku, mainan, susu, snack, sampai buku dan crayon.

Syukurnya, anak bisa melewati ibadah tanpa nonton. Meski sempat teriak-teriak minta HP, mengganggu khusuknya ibadah jemaat. "Saat kita melayani, tidak membuat hidup kita menjadi benar. Kita semua berproses dengan kasih terbesar yang Yesus berikan" demikian ujar pendeta yang berkhotbah. Maka, anak kami juga berproses untuk mengikuti ibadah. Yang jelas, kami tidak membiarkannya nonton di HP.

Hampir dua jam kemudian, ibadah selesai. Aku dan teman-teman petugas menutup dalam doa, lalu segera meninggalkan gereja. Informasi terbaru, voucher bermain pasirnya ternyata terakhir hari ini. Kami segera meluncur ke swalayan dimaksud. Setelah parkir, kami makan bekal brownis untuk mengganjal perut. Tak sempat sarapan.

Temanku itu memberikan struk belanja berikut voucher bermain pasir gratis untuk satu jam. Ceritanya, ada promo di swalayan. Jika belanja minimal 100 ribuan, dapat voucher gratis main pasir. Harga tiket masuknya Rp35.000/2 jam untuk weekdays, dan Rp5.000 lebih mahal saat weekend.

Itu sebabnya aku memberi judul artikel ini. Mamanya yang rajin belanja, anaknya turut bahagia. Betapa tidak bahagia, bisa bermain pasir gratis, tidak harus jauh-jauh ke pantai, belum macet dan capek di perjalanan. Aslinya, yang bahagia ya Bapak-Mamaknya, sebab tidak harus membayar tiket bermain, hehe.

Seperti anak umumnya, setiap mencoba wahana baru anak-anak biasanya antusias. Bedanya, anak kami lebih gampang bosan. Belum sejam, dia sudah minta melihat mainan robot di etalase. Ini gawat. Maka kami beri motivasi agar mencoba semua wahana di tempat itu. Mumpung gratis.

Sedang asyik bermain pasir | dokumentasi pribadi
Sedang asyik bermain pasir | dokumentasi pribadi

Mobil-mobilan, perosotan, sekop, bola, semua sudah dicoba. Tak terasa, sudah sejam berlalu. Setidaknya anakku sudah menyalurkan energinya, sehingga tidak tantrum minta nonton di HP. Pulangnya kami makan bakso. Anak sudah "lowbat", buktinya semangkok bakso dan segelas es jeruk dilibasnya tanpa ampun.

Terima kasih Tua K, sudah perhatian dan berbagi dengan Kai. Terima kasih anak dan istriku, sudah mendampingi aku pelayanan hari ini. --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun