Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Akibat Dibacakan Buku, Anak Jadi Imajinatif dan Ekspresif

11 Januari 2025   08:41 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu harus sekolah supaya pintar. Demikian pesan orang tua. Lebih dari menguasai bermacam ilmu dan pengetahuan, belajar memberi peluang anak mengembangkan potensi dirinya. Dan proses belajar itu dimulai dari rumah.

Banyak orang tua berpikir, mendidik adalah tugas guru di sekolah. Sehingga saat pulang, anaknya harus sudah bisa baca ini itu. Apalagi kalau sudah bayar mahal ke sekolah. Hal ini tidak salah, meski tak sepenuhnya benar.

Pertama berinteraksi dengan orang tua

Suami dan istri (ayah dan ibu) mendapat tugas mulia atas kehadiran seorang anak di bumi. Idealnya, melalui mereka anak juga berinteraksi pertama kalinya. Digendong, dipeluk, dimandikan, dan diajak berceloteh.

Aku jadi paham, kenapa orang Jawa zaman dulu suka mengudang (mengajak interaksi dengan membuat ekspresi muka yang lucu untuk membuat  tertawa) anak bayi. Itu adalah salah satu bentuk stimulus yang baik.

Anak bayi kok diajak bicara

Interaksi serupa pun kami lakukan pada anak kami. Bahkan kami mengajaknya bicara dan membacakan cerita saat dia masih dalam kandungan istriku. "Anak bayi kok diajak bicara," demikian kritik seseorang.

Apa yang salah? Anak bayi kan juga manusia. Tuhan berikan dia telinga untuk mendengar suara kita, meski belum sepenuhnya mengerti. Hasilnya, terkini anak kami sangat cerewet. Dia suka bernyanyi-nyanyi sendiri, presentasi apa yang dia lihat, bahkan ingin "memegang mic" saat orang lain sedang bicara.

Membacakan dongeng sejak dalam kandungan

Mengutip alodokter.com, Janin dalam kandungan mulai bisa mendengar suara ibu dan ayahnya setelah berusia 18 minggu. Memasuki usia 24 minggu, janin sudah bisa menanggapi setiap suara yang didengarnya dengan bergerak lebih aktif di dalam rahim, seperti menendang dan membuka mulutnya.

Aku dan istri juga sepakat untuk membacakan cerita sejak anak di dalam kandungan. Istriku mendengar, dan turut melihat gambar dalam buku. Mulanya istriku sendiri merasa aneh, aku seperti bicara pada perutnya. Namun, suatu hari ada kejadian ajaib. Saat aku sedang membacakan cerita, kaki bayi menendang perut istriku. Wow! Itu salah satu bukti bahwa janin dalam perut bisa merespons suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun