Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangsa Indian Meninggalkan Anaknya di Hutan, Tega?

5 Oktober 2024   00:33 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rites of passage | foto: americangallery.wordpress.com, timburt.org

Hutan itu sangat gelap. Udara dingin, suara dahan pepohonan bergesekan, suara binatang malam dan lolongan serigala membuat suasana kian mencekam. Bagaimana kalau ada binatang buas seperti ular, beruang, atau harimau yang menyerang? Tega sekali!

Anak itu ingin berteriak dan lari. Namun, ia tidak boleh melakukannya agar bisa lulus. Pagi pun tiba, sinar mentari nampak. Ayahnya keluar dari balik pepohonan dengan memegang senapan. Ya, ayahnya menjaganya sepanjang malam. Sang Ayah pun bangga, "Kamu sudah dewasa anakku."

Alih-alih tindakan tanpa dukungan, meninggalkan anak di dalam hutan untuk menguji kedewasaaan adalah ritual yang sangat terstruktur untuk memberikan pelajaran hidup yang mendalam serta hubungan spiritual yang lebih kuat dengan alam serta leluhur Bangsa Indian.

***

Hujan deras itu, Bapak-Ibuku pulang, nampak dari suara motor tahun 80-an. Ibu memangku sepeda baru. Hadiah buatku karena aku sudah naik kelas. Senangnya! --KRAISWAN

Referensi: 12

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun