Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Latih Mental Anak, Ajak Trekking ke Air Terjun

24 September 2024   13:22 Diperbarui: 24 September 2024   13:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trekking ke air terjun dengan anak batita | dokumentasi pribadi

Air terjun, taman kota, danau, dan gunung adalah tempat favorit kami, kaum naturalis. Saat liburan atau weekend, kami usahakan mengajak anak ke tempat-tempat tersebut.

Dari survei, prewed, sampai ajak anak

Saat pacaran, kami biasa mengunjungi wisata alam dibanding mal, air terjun salah satunya. Suara gemericik air di sungai, kicau burung di pepopohan, dan udara sejuk nan segar mengingatkan betapa limpah kebaikan Tuhan. Megah dan indah alam ciptaanNya. 

Terkagum dengan ciptaan Tuhan, kami mendambakan suatu saat ingin prewed di air terjun (baru survei). Dan terjawab. Meski di masa pandemi pertengahan 2020, pacarku bisa izin dari kantornya untuk sesi prewed. Kameranya pinjam adik, fotografernya adik ipar. Kurang apa berkat Tuhan?

Setelah punya anak, kami kembali ke air terjun ini untuk mengenang masa pacaran. Anak berusia hampir tiga tahun, kami coba mengajaknya trekking ke sana. Sanggupkah anak kami berjalan?

Minta digendong

Biasanya, anak kami antusias kalau diajak ke tempat baru. Apalagi kalau ada mainan, perosotan atau wahana lainnya. Di lingkungan alam ia juga tertarik melihat pepohonan, air sungai, dan hewan-hewan.

Selepas membayar tiket, anak kami sangat berjalan di jalan beton. Meski menanjak, gas! Pakai lompat segala.

Tiga menit kemudian.... "Papa, aku mau digendong." Alamak!

Baru jalan sebentar, sudah minta digendong | dokumentasi pribadi
Baru jalan sebentar, sudah minta digendong | dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun