Air terjun, taman kota, danau, dan gunung adalah tempat favorit kami, kaum naturalis. Saat liburan atau weekend, kami usahakan mengajak anak ke tempat-tempat tersebut.
Dari survei, prewed, sampai ajak anak
Saat pacaran, kami biasa mengunjungi wisata alam dibanding mal, air terjun salah satunya. Suara gemericik air di sungai, kicau burung di pepopohan, dan udara sejuk nan segar mengingatkan betapa limpah kebaikan Tuhan. Megah dan indah alam ciptaanNya.Â
Terkagum dengan ciptaan Tuhan, kami mendambakan suatu saat ingin prewed di air terjun (baru survei). Dan terjawab. Meski di masa pandemi pertengahan 2020, pacarku bisa izin dari kantornya untuk sesi prewed. Kameranya pinjam adik, fotografernya adik ipar. Kurang apa berkat Tuhan?
Setelah punya anak, kami kembali ke air terjun ini untuk mengenang masa pacaran. Anak berusia hampir tiga tahun, kami coba mengajaknya trekking ke sana. Sanggupkah anak kami berjalan?
Minta digendong
Biasanya, anak kami antusias kalau diajak ke tempat baru. Apalagi kalau ada mainan, perosotan atau wahana lainnya. Di lingkungan alam ia juga tertarik melihat pepohonan, air sungai, dan hewan-hewan.
Selepas membayar tiket, anak kami sangat berjalan di jalan beton. Meski menanjak, gas! Pakai lompat segala.
Tiga menit kemudian.... "Papa, aku mau digendong." Alamak!