Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Dari Bakpia dan Jamu, Kita Kangen Jogja

4 Juni 2024   15:02 Diperbarui: 5 Juni 2024   17:30 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Gedruk Pengantin dari Magelang | dokumentasi pribadi

Meskipun ada frasa "village" ini adalah tempat buatan, yang dulunya hamparan sawah. Merupakan kawasan resto dengan beberapa spot menarik layaknya di pedesaan.

Ada kebun mini, kolam, dan beberapa replika mainan tradisional berukuran besar. Meski begitu, desain gedungnya diberi sentuhan modern dengan mayoritas berwarna putih. 

Tari Gedruk Pengantin dari Magelang | dokumentasi pribadi
Tari Gedruk Pengantin dari Magelang | dokumentasi pribadi

Pas kami datang, ada tari Gedruk Pengantin, kami menonton dulu untuk durasi sekitar 15 menit. Ini kiat Obelix Village untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.

Lalu kami mendengar renungan singkat sebelum menyantap makan malam, dan ditutup dengan berfoto di sekitar lokasi. Ada live music yang bisa memanjakan pengunjung.

Penutup

Tidak semua peserta adalah pelaku UMKM. Kunjungan ke Jogja ini juga tidak ke pantai--tempat populer kalau ke Jogja. Namun, dari bakpia dan jamu khususnya, kita bisa belajar cara bertahan di tengah gempuran era digital. Bakpia hadir sebelum Indonesia merdeka, tetap eksis hingga sekarang. 

Bakpia Juwara Satoe berani berinovasi dengan menyasar generasi milenial sebagai target. Jamu--minuman tradisional bersumber dari kekayaan rempah Indonesia--juga terus dikerjakan meski skala rumahan, dipasarkan di warung sekitar. Inovasi dan ketekunan untuk terus mengerjakan usaha adalah cara jitu untuk bertahan di tengah laju zaman. --KRAISWAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun